Lampaui Perkiraan, BI: Ekonomi Belum Menguat Secara Struktural
Pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II lalu di atas perkiraan. Namun, Bank Indonesia (BI) menilai kondisi ekonomi masih belum menunjukkan perbaikan secara struktural. Alhasil, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini kemungkinan tidak akan mencapai target.
“Belum secara struktural (pertumbuhan) ekonomi Indonesia menguat, maka kami perkirakan pertumbuhan ekonomi (tahun ini) 5,1 persen,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo seusai acara “10th International Conference Bulletin of Monetary Economic and Banking” di Gedung BI, Jakarta, Senin (8/8).
Sekadar informasi, pemerintah memasang asumsi target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016. Pekan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2106 sebesar 5,18 persen sehingga secara keseluruhan perekonomian pada semester I-2016 tumbuh 5,04 persen. Ini merupakan pencapaian tertinggi secara kuartalan sejak 2014.
(Baca: Lampaui Perkiraan, Ekonomi Semester I Tumbuh di Atas 5 Persen)
Pencapaian tersebut juga di atas perkiraan BI dan sejumlah ekonom. Sebelummya, Agus memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 4,94 persen.
Meski begitu, dia menilai pertumbuhan tinggi ekonomi pada kuartal II lalu itu merupakan faktor musiman. Sebab, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di atas 5 persen ditopang oleh momen bulan puasa dan Idul Fitri. Selain itu, adanya pergeseran musim panen raya sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian.
Sementara itu, komponen lain pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran yakni investasi dan konsumsi rumah tangga, masih sesuai perkiraan BI pada kuartal II lalu. Pertumbuhan Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) kuartal II-2016 sebesar 5,06 persen, lebih baik dari periode sama 2015 namun lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,6 persen.
