Menteri Rini Ungkap Keuntungan PGE Gabung PLN

Anggita Rezki Amelia
13 Desember 2016, 13:42
Menteri BUMN Rini Soemarno
Arief Kamaludin|KATADATA

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan keuntungan jika PT Pertamina Geothermal Energy bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero). Salah satunya adalah harga listrik menjadi murah.

Menurut Rini kedua perusahaan tersebut harus bersinergi agar tidak terjadi lagi perdebatan dalam negosiasi harga gas uap dan listrik. Apalagi uap yang dihasilkan PGE hanya bisa dipakai untuk listrik dan tidak bisa dijual ke mana-mana lagi. (Baca: PLN Akan Akuisisi 50 Persen Saham Pertamina Geothermal)

Jika tidak ada sinergi, PLN bisa saja menolak membeli uap atau listrik yang dihasilkan PGE. "Kalau Pertamina mengebor dan mendapatkan uap, tapi PLN bilang tidak mau membeli uap atau listriknya, bagaimana? Padahal Pertamina sudah investasi tapi tidak ada pembeli," kata Rini di sela-sela acara  Pertamina Energi Forum 2016 di Jakarta, Selasa (13/2).

Cara untuk menyinergikan kedua perusahaan ini adalah dengan penerbitan saham baru  PGE yang kemudian dibeli PLN. Masuknya PLN ke dalam komposisi pemilik saham PGE, akan menguntungkan kedua belah pihak.

Grafik: Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Milik PLN 2009-2014
Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Milik PLN 2009-2014

Setelah bersinergi, PLN tetap harus membeli uap yang dihasilkan PGE, meskipun dengan harga lebih rendah. "Biaya energi primer dari PLN bisa lebih turun, sehingga ongkos produksi listrik akan lebih rendah juga," kata Rini. (Baca: Buat Sinergi, Menteri Rini Restui Pertamina Geothermal Dibeli PLN)

Rencana holding tersebut pernah mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurut Wakil Ketua Komisi BUMN (Komisi VI) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mohamad Hekal jika pengambilalihan Pertamina Geothermal melalui skema akuisisi maka PLN harus menggelontorkan banyak uang. "Kalau akuisisi saya keberatan juga," katanya dalam diskusi Akuisisi PGE oleh PLN, di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (13/10).

Hekal mengaku heran dengan sumber pendanaan PLN jika berencana mengakuisisi Pertamina Geothermal.  Sebab, menurut pengakuan Direktur Utama PLN Sofyan Basir, pihaknya membutuhkan dana besar untuk membangun pembangkit listrik 35 ribu Mega Watt (MW). (Baca: PLN Diragukan Bisa Danai Akuisisi Pertamina Geothermal)

Selain itu, PLN setiap tahun selalu membutuhkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN). Hal itu menunjukkan pendanaan PLN tidak berlebih untuk melakukan aksi korporasi lain. "Masih butuh PMN setiap tahun, kok malah dananya untuk beli saham PGE. Kami akan minta penjelasan," ujar Hekal.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...