Kementerian ESDM: Subsidi Elpiji 3 Kg Pakai Kartu Hemat Rp 20 Triliun
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mensosialisasikan program elpiji tiga kilogram (kg) tepat sasaran. Program yang rencananya akan dilakukan serentak mulai Maret tahun depan ini diharapkan bisa menghemat dana subsidi sekitar Rp 20 triliun.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (migas) Kementerian ESDM I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan, program ini bertujuan agar masyarakat tidak mampu saja yang akan memperoleh jatah subsidi. Sebanyak 26,6 juta masyarakat miskin dan rentan miskin akan mendapatkan bantuan subsidi langsung setiap bulan.
(Baca: Tekan Subsidi, Pemerintah Kaji Harga Elpiji 3 Kg Naik Rp 3.000)
Pemberian bantuan subsidi tersebut melalui kartu keluarga sejahtera yang dikeluarkan Kementerian Sosial. “Nanti kami titip di situ (kartu keluarga sejahtera)," kata dia dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Kamis (8/6).
Untuk mensukseskan program tersebut, pemerintah juga menggaet Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penyaluran subsidi tepat sasaran nantinya juga akan menggunakan kartu nontunai yang dikeluarkan oleh beberapa bank BUMN seperti BRI, BNI, Mandiri dan BTN.
Setiap keluarga yang berhak, diperkirakan akan mendapatkan subsidi sekitar Rp 75 ribu per bulan. Perhitungannya, saat ini per kg tabung elpiji, pemerintah memberikan subsidi Rp 6 ribu per kg atau sekitar Rp 18 ribu per tabung. (Baca: Gandeng Bank BUMN, Penyaluran Subsidi Elpiji Pakai Kartu Mulai 2018)
Sementara pemerintah akan memberikan jatah tiap keluarga mendapatkan tiga tabung atau sekitar Rp 60 ribu. Jadi jika dibulatkan ke atas, maka tiap keluarga mendapatkan Rp 75 ribu per bulan.
Di sisi lain, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, pemerintah mengusulkan dua opsi terkait volume subsidi elpiji tiga kg. Pertama, sebesar 3,74 juta ton dengan catatan program subsidi elpiji tepat sasaran dilakukan serentak sejak Februari 2018.
Kedua, sebesar 6,952 juta ton dengan asumsi jika tidak dilakukan Program Subsidi Tepat Sasaran. Jumlahnya lebih kecil dibandingkan volume subsidi elpiji pada APBN 2017 sebesar 7,09 juta ton. (Baca: Distribusi Tertutup, Subsidi Elpiji Tinggal Rp 15 Triliun)
Wiratmaja mengatakan, kalau subsidi elpiji tidak dilakukan tepat sasaran maka anggaran subsidinya akan terus meningkat. Tahun ini saja pemerintah memperkirakan subsidi elpiji bisa mencapai Rp 40 triliun.