KAI Berencana Datangkan 1.000 Kereta Sepanjang 2016-2019
PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan akan mengganti dan menambah rangkaian keretanya yang telah berumur di atas 30-50 tahun. Rencananya, bakal ada 1.000 rangkaian kereta (train set) yang akan didatangkan dalam waktu tiga tahun sepanjang 2016-2019.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menjelaskan perusahaannya memiliki dua program terkait dengan aktivitas perkeretaapian di Indonesia. Pertama, KAI akan menambah jumlah kereta yang beroperasi. Alasannya, setiap tahun jumlah penumpang transportasi massal tersebut terus bertambah. Saat ini, daya angkut kereta api telah mencapai 1 juta penumpang per hari.
Program kedua, mengganti atau meremajakan kereta-kereta yang telah berumur di atas 30 tahun. Dari total rangkaian kereta yang ada saat ini, sebanyak 51% diantaranya telah berada di atas umur tersebut Adapun, 51 persen dari total kereta yang ada saat ini adalah sebanyak 880 trainset.
"Makanya, kami bersama dengan PT INKA dan seluruh BUMN berpesan bahwa kami akan ganti 1.000 kereta dalam dua sampai tiga tahun ke depan," ujar Edi saat ditemui di acara Groundbreaking Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Senin (2/10).
Edi mengatakan, pembelian 1.000 kereta baru ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas transportasi massal ini. Untuk kereta jarak pendeknya, khususnya Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, setiap tahunnya terjadi penambahan kereta. Tercatat, tahun lalu telah datang 120 trainset baru dan hingga September 2017 ini telah datang 70 trainset baru.
Untuk pembelian satu rangkaian kereta saja, KAI harus merogoh kocek lebih dari Rp 4 miliaran. Setiap satu trainset yang dipesan oleh KAI kali ini memiliki 14 gerbong, dari yang sebelumnya hanya 8-10 gerbong. Alhasil, diperlukan dana hampir Rp 5 triliun untuk mendatangkan 1.000 trainset baru.
Adapun dari jumlah tersebut akan dibagi menjadi 3 jenis yaitu Kereta Eksekutif (K1), Kereta Bisnis (k2), dan Kereta Eknonomi (K3). "Jadi supaya bisa menampung lebih banyak. Karena tidak ada jalan lain (untuk mengurangi penumpukan penumpang)," ujar Edi.
(Baca: Pemerintah Akan Aktifkan Lagi Jalur Kereta Bogor-Cianjur-Bandung)