Luhut Akui Tawaran Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jepang Lebih Murah

Ameidyo Daud Nasution
15 Desember 2017, 14:17
No image
Suasana ekspo Jaringan Kereta Cepat Negara Tiongkok di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan dirinya tidak keberatan dengan keputusan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya. Kalla telah memutuskan pembangunan proyek tersebut akan menggunakan teknologi narrow gauge atau tipe rel kecil dengan lebar 1.067 milimeter.

Luhut menyatakan dia memahami alasan Kalla yang memilih teknologi narrow gauge besutan Jepang dibandingkan standard gauge yang memang lebih mahal. Teknologi standard gauge memiliki lebar trek 1.435 mm dan digunakan di antaranya oleh Korea Selatan.

Advertisement

"Saya tidak ada beda pendapat (dengan Jusuf Kalla). Wapres hanya khawatir investasi menjadi besar dengan standard gauge," kata Luhut usai konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (15/12).

(Baca: Kalla dan Luhut Beda Sikap soal Kereta Cepat Jakarta-Surabaya)

Dana yang dibutuhkan bila menggunakan teknologi narrow gauge sekitar Rp 51 triliun, sementara standard gauge diperkirakan mencapai Rp 150 triliun.

Sebelumnya Luhut pernah mengatakan bahwa dirinya lebih condong menggunakan teknologi standard gauge. Alasannya, teknologi ini lebih maju dibandingkan narrow gauge. Di dunia pun, hanya tinggal Indonesia, Jepang, dan Australia yang menggunakan teknologi narrow gauge.

Dirinya juga menambahkan walaupun hingga saat ini pembiayaan akan datang dari Jepang namun pemerintah masih membuka opsi apabila ada negara lain menawarkan proyek ini lebih murah. Tetapi hingga saat ini dirinya menyatakan pemerintah masih memprioritaskan Negeri Sakura tersebut.

"Tapi sekarang kami ajak mereka (Jepang) pada posisi itu (lebih murah, dan seharusnya mereka mau," ujarnya.

Luhut juga menyatakan pemerintah masih akan mencari pilihan yang terbaik dalam menentukan pendanaan proyek tersebut. “Jadi jangan sampai nanti ada orang lain (selain Jepang) bisa mendanai lebih murah, tapi kami (tetap) ambil mereka (Jepang),” kata Luhut dalam keterangan resmi Kemenko Kemaritiman.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement