Jaga Produksi Mahakam Tahun 2018, Pertamina Siapkan Rp 23 Triliun

Anggita Rezki Amelia
28 Desember 2017, 15:05
BLOK MAHAKAM
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja beraktivitas di RIG Maera saat pengeboran sumur di masa transisi alih kelola ke PT Pertamina Hulu Mahakam, di South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Senin (7/8).

PT Pertamina (Persero) menyiapkan anggaran mencapai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 23 triliun untuk mengelola blok Mahakam mulai tahun depan. Dana tersebut salah satunya akan digunakan Pertamina untuk mengebor sumur di Mahakam tahun depan demi menjaga produksi blok tersebut.

Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Bambang Manumayoso mengatakan biaya sebesar US$ 1,7 miliar itu terdiri biaya investasi sebesar US$ 700 juta dan biaya operasional US$ 1 miliar. Ada sejumlah kegiatan yang akan dilakukan Pertamina tahun depan, di antaranya untuk menambah sumur pengembangan dari 55 sumur menjadi 65 sumur.

"Pada 2018, Pertamina sudah siap menambah sumur pengembangan dari semula 55 sumur menjadi 65 sumur, serta menyiapkan biaya investasi hingga US$ 700 juta dan biaya operasional sebesar US$ 1 miliar," kata Bambang dalam keterangan resmi dari Balikpapan, Rabu (27/12).

(Baca: Transfer Pekerja Capai 98%, Pertamina Siap Kelola Mahakam Mulai 2018)

Mengacu data Pemaparan PHI mengenai Mahakam per November 2017 lalu, tercatat Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sebagai anak usaha dari PHI yang akan menjadi operator Blok Mahakam, akan menjalankan beberapa program kerja lainnya. Pertama, pengerjaan ulang sumur atau workover sebanyak 52 sumur. Kedua, pengerjaan perawatan sumur sebanyak 5.601 sumur. Ketiga, pengajuan plan of further development (PoFD) sebanyak tujuh proyek.

Selain pengeboran sumur di tahun depan, Pertamina juga sudah mengebor sumur tahun ini yang dikerjakan oleh Total E&P Indonesie. Pertamina telah melakukan pengeboran 14 unit sumur dari program 15 sumur pada 2017 dengan pencapaian QHSSE (quality, health, safety, security, and environment) yang baik. Sumur-sumur tersebut nantinya akan diproduksikan mulai tahun depan.

Dengan adanya pengeboran sumur tersebut, Pertamina optimistis bisa menjaga produksi migas di Blok Mahakam setelah 1 Januari 2018. Apalagi Pertamina diperkirakan akan memberikan tambahan kontribusi sekitar 34% dari total produksi migas secara nasional.

(Baca: 10 Blok dengan Cadangan Migas Terbesar di Indonesia)

Adapun dalam RAPBN 2018, Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sebagai operator Blok Mahakam nantinya ditargetkan dapat memproduksi gas pada kisaran 1.100 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dan minyak dan kondensat sebesar 48 ribu barel per hari (bph).

Namun demikian jika dibandingkan dengan tahun ini, target produksi Mahakam tahun depan lebih rendah. Padahal target produksi gas Mahakam tahun ini sesuai rencana kerja dan anggaran yang sudah direvisi sebesar 1.309 mmscfd. Adapun sejak awal tahun hingga September 2017 produksi telah mencapai 1.223 mmscfd.

Adapun, target produksi minyak dan kondensat tahun depan sebesar 48 ribu bph juga lebih rendah dibandingkan tahun ini. Produksi minyak dan kondensat tahun ini dipatok 51.200 bph. Realisasi produksi minyak dan kondensat di Mahakam selama sembilan bulan terakhir sebesar 50 ribu bph.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...