Ekspor Nonmigas Sokong Neraca Dagang 2017 Surplus US$ 11,84 Miliar

Desy Setyowati
15 Januari 2018, 15:22
Pelabuhan Ekspor
Agung Samosir|KATADATA

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan sepanjang 2017 surplus sebesar US$ 11,84 miliar. Surplus ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun belakangan. Penyokongnya, surplus besar perdagangan non-minyak dan gas (nonmigas).

Kepala BPS Suhariyanto memaparkan surplus pada 2107 lalu lebih tinggi dibandingkan surplus pada 2016 lalu yang sebesar US$ 9,53 miliar dan 2015 yang sebesar US$ 7,67 miliar. Adapun sepanjang 2012-2014, neraca perdagangan tercatat defisit. "Surplus 2017 ini bagus, tertinggi sejak lima tahun lalu," kata dia saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Senin (15/1).

Tingginya surplus terjadi lantaran ekspor sepanjang tahun lalu lebih tinggi tercatat mencapai US$ 168,73 miliar, sedangkan impornya hanya US$ 156,89 miliar sepanjang tahun lalu. Secara sektoral, penyokong surplus yaitu neraca perdagangan nonmigas yang surplus US$ 20,4 miliar, saat nercara perdagangan migas mengalami defisit US$ 8,57 miliar.

Meski begitu, khusus bulan Desember 2017, neraca perdagangan tercatat mengalami defisit US$ 270 juta. Hal itu lantaran ekspornya hanya US$ 14,79 miliar, sedangkan impornya lebih tinggi yakni US$ 15,06 miliar. Secara sektoral, defisit neraca perdagangan migas tercatat sebesar US$ 1,04 miliar, sedangkan nonmigas surplus US$ 774,7 juta.

"Defisit pada Desember ini merupakan defisit kedua (sepanjang 2017) setelah Juni. Sepanjang 2017, neraca perdagangan Indonesia tercatat baik," kata dia.

Adapun ekspor pada Desember 2017 tercatat menurun 3,45% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). Secara rinci, ekspor nonmigas turun 5,41%, sedangkan ekspor nonmigas naik 5,56%.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada perhiasan/permata yaitu sebesar minus 38,83%, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam yaitu sebesar 126,05%.

Sementara itu, impor pada Desember 2017 tercatat turun 0,28% mtm. Secara rinci, impor nonmigas turun 3,05%, dan impor migas naik  15,89%. Secara rinci, impor bahan baku tercatat minus 1,17%, barang konsumsi naik 2,43%, sedangkan impor barang modal naik 2,02%. 

"Yang naik kapal laut dan bangunan terapung, perhiasan, dan buah-buahan. Yang turun yakni mesin dan pesawat mekanik, kendaraan, juga bahan kimia organik," kata Suhariyanto.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...