Misi Dagang ke India, Kemendag Incar Transaksi Rp 28,67 Triliun

Michael Reily
25 Januari 2018, 14:03
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Perdana Menteri India Mohammad Hamid Ansari
ANTARA FOTO/IORA SUMMIT 2017/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut Perdana Menteri India Mohammad Hamid Ansari sebelum pembukaan KTT IORA ke-20 tahun 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/3). KTT IORA 2017 diharapkan menghasilkan Jakarta Concord yang berisi Kerja Sam

Pemerintah membawa delegasi bisnis ke India sebagai rangkaian dari misi dagang ke Asia Selatan. Setelah berkunjung ke India, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga akan memfasilitasi pertemuan pengusaha Indonesia dengan Pakistan.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda menyatakan, potensi transaksi dalam rangkaian kunjungan ini mencapai US$ 2,16 miliar atau Rp 28,67 triliun. Ia optimistis kunjungan ke India dan Pakistan tersebut dapat memperluas akses produk Indonesia ke pasar Asia Selatan.

“Melalui misi dagang diharapkan dapat mendorong ekspor Indonesia ke pasar nontradisional serta membuka pasar ekspor baru dengan kawasan Asia Selatan yang sangat potensial,” kata Arlinda dalam keterangan resmi dari India, Kamis (25/1).

(Baca juga: Indonesia Kejar Perjanjian Dagang dengan 4 Negara Eropa)

Delegasi yang turut dalam misi dagang ke India terdiri atas 37 orang dari 30 perusahaan, termasuk beberapa anggota Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin). Produk yang akan ditawarkan ke pasar India adalah makanan dan minuman, kopi, rempah-rempah, produk pertanian, kelapa sawit dan turunannya, gula kelapa, rotan, emas, kerupuk, serta ban.

India merupakan salah satu pasar utama Indonesia. Total perdagangan kedua negara pada tahun 2016 sebesar US$ 12,98 miliar, meningkat pada periode Januari-November 2017 menjadi US$16,55 miliar.

Misi dagang ke India adalah bagian dari misi ekonomi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Asia Selatan.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...