Pemerintah Rancang KEK Pendidikan untuk Universitas Asing di Tangerang

Ameidyo Daud Nasution
21 Februari 2018, 20:14
Jokowi di UI
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menristekdikti M. Nasir (kiri) dan Rektor UI Muhammad Anis (kedua kanan) meresmikan Forum Kebangsaan UI di sela sidang terbuka Dies Natalis UI ke-68 di Balairung Universitas Indonesia, Depok.

Pemerintah akan membentuk sebuah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang bergerak di sektor pendidikan di Tangerang, Provinsi Banten. Kawasan ekonomi ini nantinya akan secara khusus menarik universitas luar negeri agar dapat membuka cabang di Indonesia.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan dengan adanya perguruan tinggi asing di KEK seluas 30 hektare ini, diharapkan kualitas pendidikan Indonesia semakin membaik. "Nanti (ide ini) akan disampaikan kepada Presiden, agar kami diberi arahan," kata Nasir usai rapat mengenai KEK di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (21/2).

(Baca Databoks: Pemerintah Kembangkan 65 Kawasan Ekonomi)

Nasir menjelaskan konsepnya akan sama dengan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) yang sudah dijalankan oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di dalam negeri. Saat ini pihaknya sedang berbicara dengan sejumlah perguruan tinggi di beberapa negara. 

"Kami sedang penjajakan, dari Inggris ada Imperial College, London School of Economics, dan University of Cambridge. Dari Australia ada Monash University, University of Melbourne serta RMIT University," katanya.

Nasir beralasan apabila kampus asing tersebut masuk ke dalam KEK tentunya akan mendapat sejumlah fasilitas dan kemudahan sesuai Undang-Undang KEK Nomor 39 Tahun 2009. Hal ini otomatis akan meringankan perguruan tinggi tersebut dari sejumlah persyaratan dalam UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi apabila dibangun di luar KEK.

"Dapat insentif perizinan, masalah ketenagakerjaan, hingga perpajakan," ujarnya. (Baca: Pemerintah Serius Kembangkan Arun, Saingi Kawasan Ekonomi Selat Malaka)

Selain asing, pemerintah juga akan mempersilakan perguruan tinggi lokal yang ingin membentuk KEK sendiri. Untuk saat ini dirinya beralasan KEK pendidikan dibentuk dengan pertimbangan kualitas pendidikan tinggi Indonesia yang masih kalah dengan negara tetangga. Dia mencontohkan pendidikan di Malaysia yang cepat berkembang karena menggandeng mitra pendidikan dari luar negeri.

Sedangkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang hadir dalam rapat tersebut menyatakan pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 30 hektare untuk KEK ini. Dia berharap kampus yang masuk dalam KEK ini juga dapat menyediakan pendidikan teknologi pertanian.

"Agar bisa menopang sektor pertanian Indonesia," kata Amran.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...