Jonan Sindir Kementerian BUMN yang Sering Ganti Direksi BUMN
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyindir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno karena gemar mengganti jajaran direksi BUMN. Sindiran ini disampaikan dalam sambutannya saat membuka acara Pertamina Digital Expo hari ini.
Sebelum acara dimulai, Jonan sempat menanyakan jadwal urutan menteri yang memberikan sambutan. Dia agenda acaranya, Jonan memang kebagian memberikan sambutan setelah Rini. Namun, karena berhalangan hadir, Rini digantikan oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno.
"Kalau yang tugasnya suka mengganti-ganti direksi, memang harus dikasih kesempatan pertama untuk pidato," ujarnya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (25/4). Ini menjadi kalimat pembuka Jonan dalam pidato sambutannya di acara tersebut.
(Baca: Rini Copot Elia Massa Manik dan Empat Direktur Pertamina)
Dalam pidatonya, Jonan juga menyindir direksi Pertamina yang terkesan lari dari tanggung jawab ketika ada kasus yang menimpa perusahaan migas ini. Saat terjadi kebocoran pipa minyak di Balikpapan, Pertamina malah memberikan pernyataan bahwa itu bukan pipa miliknya.
Menurutnya, pernyataan Pertamina ini tidak mencerminkan profesionalitas, seolah menunjukkan direksinya adalah orang-orang yang tidak pernah bekerja. Dia pun menegaskan hal seperti ini tidak boleh terulang. Sembari menegur Pertamina, Jonan pun kembali menyindir Kementerian BUMN.
“Kalau Pak Harry (Fajar Harry Sampurno) yang tidak mengerti, tidak apa-apa, karena dia bukan orang teknis. Spesialisasinya mengganti direksi. Lima direksi (Pertamina) kan diganti,” kata Jonan.
(Baca: Enam Alasan Pencopotan Direksi Pertamina)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencopot Elia Massa Manik dari posisi Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Pertamina pada Jumat pekan lalu.
Ada lima posisi yang diganti dalam RUPS termasuk Direktur Utama Elia Massa Manik. Kemudian, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia (MPPP) Pertamina Ardhy N. Mokobombang, Direktur Pengolahan Toharso, Direktur Manejemen Aset Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Pemasaran Korporat Muchamad Iskandar.
Menurut Fajar pergantian direksi itu dilakukan bersama dengan Dewan Komisaris. Salah satu pertimbangannya, mempercepat implementasi holding. Selain itu adalah perkembangan kondisi terakhir baik itu ada kejadian kecelakaan di pipa balikpapan dan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Komisaris menurut Fajar juga sudah mengkaji mengenai pergantian direksi ini selama satu bulan penuh dan kemudian hasilnya dilaporkan ke Kementerian. "Dengan direktur yang baru ini justru akan mempercepat proyek modifikasi kilang RDMP, pengalihan Kilang TPPI, holding dan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat," ujar dia.
(REVISI: Artikel ini diperbarui pada Rabu (25/4/2018), pukul 21.25 WIB. Judul semula adalah: Jonan Sindir Menteri Rini yang Sering Ganti Direksi BUMN)