Pertamina Minta Harga Khusus Minyak Jatah Negara untuk Kilang

Image title
25 April 2018, 18:53
Kilang Minyak
KATADATA

PT Pertamina (Persero) meminta harga khusus untuk pembelian minyak mentah jatah negara sebagai bahan baku kilang. Tujuannya untuk meringankan beban keuangan dari perusahaan pelat merah tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan perusahaannya mengusulkan agar bisa membeli minyak jatah negara dengan harga yang dipatok Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) 2018. Dalam APBN 2018, harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) ditetapkan US$ 48 per barel. “Kami minta Pertamina jangan beli dengan harga pasar,” kata dia di Jakarta, Selasa (25/4).

Advertisement

Selama ini menurut Nicke, Pertamina harus membeli minyak mentah untuk kebutuhan kilang menggunakan acuan harga pasar. Saat ini, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) mencapai US$ 67,83 per barel. Adapun jenis Brent sebesar US$ 73,93 per barel.

Adapun, Nicke mengatakan sebagian bahan baku untuk kilang minyak Pertamina berasal dari bagian pemerintah produksi dalam negeri. “35% kebutuhan bahan baku untuk kilang kam itu adalah dari porsi pemerintah,” ujar dia.

Mengacu situs resminya, Pertamina memiliki dan mengoperasikan enam unit kilang (Refinery Unit/RU) dengan kapasitas total mencapai 1,7 juta barel. Perinciannya, RU II Dumai 170 MBSD, RU III Plaju 133,7 MBSD, RU IV Cilacap 348 MBSD, RU V Balikpapan 260 MBSD, RU VI Balongan 125 MBSD, dan RU VII Kasim 10 MBSD.

Pertamina juga sedang menggarap enam proyek kilang yang terdiri dari empat modifikasi dan dua kilang baru. Empat proyek modifikasi kilang itu yakni Cilacap, Balongan, Balikpapan dan Dumai. Adapun proyek kilang baru ada di Tuban dan Bontang.

(Baca: Dana Terbatas, Pertamina Jadwal Ulang Proyek Kilang)

Sementara itu, dari segi keuangan PT Pertamina (Persero) membukukan laba US$ 2,41 miliar atau Rp 32,24 triliun pada tahun lalu. Perolehan laba ini turun 24 persen dibandingkan 2016 yang mencapai US$ 3,15 miliar. Salah satu faktor penyebab turunnya laba ini adalah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak berubah di tengah harga minyak dunia yang naik tahun lalu.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement