Hingga April, Lifting Migas Masih di Bawah Target

Anggita Rezki Amelia
15 Mei 2018, 18:02
Rig Minyak
Katadata

Capaian produksi minyak dan gas bumi (migas) siap jual/lifting dalam empat bulan terakhir masih di bawah target. Salah satu penyebabnya adalah kendala teknis di beberapa blok migas.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan sejak awal Januari hingga April 2018, lifting migas mencapai 1.900 mboepd. Padahal target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 2.200 mboepd.

Lifting migas itu tidak tercapai karena ada beberapa kendala teknis di fasilitas tangki penampungan Blok Cepu dan Jabung. Kemudian, ada kendala kandungan air yang meningkat di Blok Offshore North West Java (ONWJ).

Kendala lainnya adalah masih menunggu peningkatan produksi secara perlahan (ramp up) dari sumur pengembangan di Blok Mahakam. Tahun lalu, PT Pertamina (Persero) melalui Total E&P Indonesia melakukan pengeboran 17 sumur pengembangan.

Selain itu, menurut Wisnu, untuk minyak masih ada stok sekitar 6 juta hingga 7 juta barel yang siap di-lifting dan menunggu pengapalan. Adapun untuk gas, produksinya cukup tapi masih terkendala penyerapan pembeli yang masih di bawah kontrak.

Namun, hingga akhir tahun, SKK Migas tetap berusaha mengoptimalkan kegiatan operasi produksi, menjaga kehandalan fasilitas, dan mendorong penyerapan gas yang lebih optimal. “Sehingga lifting migas bisa lebih maksimal,” ujar Wisnu.

Sementara itu, penerimaan negara dari hulu migas dalam empat bulan pertama itu mencapai US$ 5,51 miliar. Angka itu masih 46% dari target yang tertuang di APBN 2018.

(Baca: Lifting Migas Tiga Bulan Terakhir Belum Capai Target)

Adapun investasi di kegiatan  eksploitasi dan eksplorasi, sebesar US$ 3,18 miliar. Angka itu meningkat dari periode Januari hingga 31 Maret 2018 yang hanya US$ 2,4 miliar.

Reporter: Anggita Rezki Amelia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...