Harga Beras Merangkak Naik, Jokowi Panggil Sejumlah Menteri
Presiden Joko Widodo siang tadi memanggil sejumlah Menteri terkait sektor perekonomian dan pangan ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/8). Pemanggilan tersebut salah satunya guna membahas soal kenaikan harga beras saat ini. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di tingkat grosir pada bulan Juli lalu mengalami kenaikan 0,24%.
Beberapa Menteri yang dipanggil adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Selain itu turut pula Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.
Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa dalam pertemuan tadi Presiden meminta kepastian stok beras terutama saat musim kemarau saat ini. Ini lantaran Presiden memiliki catatan bahwa ada kenaikan harga komoditas pokok sejak 3 hari terakhir.
"Jadi sebelum ada kenaikan (lagi) Presiden cek," kata Darmin.
(Baca : Antisipasi Kekeringan, Food Station Siap Pasok Beras dari Luar Jawa)
Darmin mengatakan jajaran Kabinet Kerja memaparkan bahwa stok beras saat ini aman hingga panen tahun depan.
Kenaikan harga beras disinyalir terjadi karena pedagang mulai menaikkan harga seiring kondisi kekeringan yang terjadi di beberapa tempat.
"Bisa saja di beberapa tempat keringnya sudah agak (parah) sehingga pedagang coba-coba menaikkan harga," katanya.
Namun opsi impor menurutnya tidak akan diambil mengingat stok beras di Perum Bulog sampai akhir tahun kemungkinan bisa mencapai di atas 2 juta ton. Stok tersebut menurutnya berpotensi bertambah mengingat masih ada panen yang akan terjadi pada semester II. Dengan stok tersebut maka Bulog dapat melakukan operasi pasar.
"Jadi kami tidak melihat masalah soal pangan," katanya.
(Baca juga : Impor Beras 865 Ribu Ton per Juni 2018, Buwas : Tak Ada Impor Tambahan)
Sementara itu, Budi Waseso mengatakan pihaknya akan mendapat pasokan 1 juta ton beras lagi dari panen raya di beberapa daerah pada September nanti. Oleh sebab itu, stok beras Bulog pada akhir tahun diperkirakan bisa mencapai 3 juta ton. Budi mengatakan saat ini Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga.
"Sudah kami hitung dan sudah siap. Tinggal dilihat nanti kebutuhannya," kata dia.
(Baca : Pemerintah Diminta Waspadai Lonjakan Harga Beras di Semester II)