Bapanas Sebut Harga Gula Konsumsi Tak Mungkin Kembali ke Rp 14 Ribu

Andi M. Arief
6 Mei 2024, 12:29
Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (1/4/2023). Holding Pangan ID Food mendatangkan Gula Kristal Putih (GKP) impor tahap pertama sebanyak 107.900 ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Button AI Summarize

Badan Pangan Nasional menyatakan harga gula konsumsi tidak akan kembali ke Rp 14 ribu per kilogram pada tahun ini. Hal ini terjadi karena biaya produksi tebu yang meningkat hingga Rp 13 ribu per kg.

Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan kenaikan biaya produksi mendorong penerbitan relaksasi harga acuan pemerintah atau HAP gula di tingkat petani. Angkanya dari Rp 12.500 per kg menjadi Rp 14.500 per kg.

Keputusan itu tertuang dalam Surat Edaran Bapanas Nomor 296 Tahun 2024 dan berlaku hingga akhir bulan ini. Relaksasi HAP membuat harga gula di tingkat konsumen menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Harga terendahnya pada bulan lalu Rp 17 ribu per kg. "Kami harus mempertimbangkan berapa harga gula konsumsi yang wajar dan menguntungkan bagi petani dan produsen gula konsumsi," kata Maino kepada Katadata.co.id, Senin (6/5).

Per hari ini, berdasarkan data Bapanas, rata-rata nasional harga gula konsumsi mencapai Rp 18.420 per kg. Angka ini telah naik lebih dari Rp 4.000 per kg dari realisasi April 2023 senilai Rp 14.400 per kg.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...