Skema Pembayaran Utang TPPI Diputuskan Pekan Depan

Ameidyo Daud Nasution
6 Agustus 2018, 16:08
Kilang Minyak
KATADATA
Ilustrasi kilang

Pemerintah menyatakan akan memutuskan skema pembayaran utang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) pada pekan depan. Permasalahan utang ini membuat kilang TPPI belum bisa beroperasi penuh. Padahal, kilang ini dinilai bisa menekan impor produk hasil migas dan menghemat devisa.

Pagi tadi, Darmin bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno membahas hal ini di Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun, rapat belum selesai dan harus dilanjutkan di Istana Merdeka untuk dipimpin Jokowi.

"Kami akan selesaikan dalam minggu depan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai menghadap Presiden Joko Widodo, Senin (6/8). (Baca: Pemerintah Bakal Aktifkan Lagi Kilang TPPI)

Sayangnya, dia masih enggan menyebutkan skema pembayaran seperti apa saja yang sedang dikaji dan akan digunakan. Dia mengatakan model pembayarannya akan diungkapkan setelah penandatanganan dilakukan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ada beberapa hal yang akan diselesaikan dalam waktu dekat, terkait TPPI. Beberapa diantaranya adalah persoalan komersial, utang piutang, hingga kepemilikan saham yang lebih jelas.

Saat ini Pertamina telah memiliki sebagian saham di perusahaan petrokimia tersebut."Jadi kami membahas mekanisme antara pemerintah dan Pertamina, serta pelaksanaan di TPPI dan Tuban Petrochemical Industries (TPI)," kata dia. 

Ketika ditanyakan bagaimana skema pembayaran yang akan diputuskan pemerintah, Sri pun enggan menjawab. Dia melempar jawabannya kepada Menko Darmin. Yang jelas, pemerintah akan berusaha agar masalah ini bisa segera terselesaikan.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata mengatakan dengan selesainya masalah keuangan TPPI, perusahaan-perusahaan yang berada di bawah grup tersebut akan bisa beroperasi secara penuh. Apalagi sektor industri petrokimia menjanjikan dikembangkan dalam rangka memacu ekspor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...