Menteri Rini Dorong PLN Gunakan Biodiesel 100%

Image title
31 Agustus 2018, 21:43
Rini Soemarno
Arief Kamaludin|Katadata

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mendorong PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menghentikan penggunaan solar atau bahan bakar minyak (BBM) yang berasal dari fosil pada pembangkitnya. Dia ingin seluruh solar digantikan dengan bahan bakar nabati (biodiesel) 100%.

Menurutnya, hal tersebut memungkinkan untuk dilakukan PLN. "Sekarang ternyata sudah ada alat yang bisa merombak untuk memanfaatkan 100% CPO (Crude Palm Oil/minyak sawit mentah)," kata Rini ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (31/8).

Meski begitu, hal ini masih dalam tahap uji coba dan belum bisa diterapkan seutuhnya saat ini. Dia mengatakan penggunaan biodiesel berbasis CPO dan alat konversinya ini dapat menghasilkan listrik sekitar 1.000 megawatt (MW). (Baca: Kementerian ESDM Keluarkan Aturan Kewajiban B20 dan Sanksinya)

Upaya pemanfaatan biodiesel yang melimpah di dalam negeri ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan PLN terhadap impor bahan bakar minyak. Rini berharap pemanfaatan minyak sawit dapat menghemat devisa negara sampai US$ 1 miliar.

"Jadi, sekarang kami melihat apa sih yang dapat kita lakukan untuk lebih menggunakan produk dalam negeri," kata Rini.

Dia mengatakan hal ini juga merupakan upaya antisipasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ketergantungan impor BBM membuat keuangan PLN terbebani gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar.

(Baca: Semester I-2018, PLN Rugi Rp 5,3 Triliun Akibat Kurs dan Pajak

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini saja PLN sudah mengalami kerugian akibat kurs hingga Rp 11,5 triliun. Kerugian ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 222,4 miliar. Akibatnya, perusahaan listrik pelat merah ini mencatat rugi bersih sebesar Rp 5,3 triliun. Padahal pada semester I tahun lalu PLN membukukan laba bersih hingga Rp 2 triliun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...