Menkeu Sri Mulyani: Kestabilan Harga Bikin Agustus Deflasi
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa deflasi sebesar 0,05% pada Agustus tahun ini terjadi berkat harga yang stabil.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berpendapat, kestabilan harga menjadi hal penting di tengah ketidakpastian perekonomian global. "Saya rasa deflasi ini hasil dari stabilitas harga, ini menjadi salah satu komponen yang penting," kata dia di Jakarta, Senin (9/3).
(Baca juga: Harga Bahan Makanan Turun, BPS Catat Deflasi 0,05% pada Agustus)
Menurut menkeu, kestabilan harga membantu menjaga kepercayaan investor di tengah dinamika perekonomian dunia. Oleh karena itu, pemerintah akan terus menjaga pergerakan harga dengan mengamati potensi kenaikan harga pada bulan-bulan berikutnya.
Bahan pangan merupakan salah satu komponen yang harganya menjadi perhatian pemerintah pasalnya berpengaruh terhadap imported inflation. Depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi belakangan ini berdampak terhadap harga barang yang mengandung komponen impor.
Sri juga menyatakan, pemerintah akan memerhatikan faktor musiman pada pengujung tahun yakni biasanya terjadi kenaikan permintaan. "Kami akan melihat faktor-faktor ini bersama BI (Bank Indonesia) untuk terus kami jaga," ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus tahun ini terjadi deflasi sebesar 0,05% dengan inflasi tahunan (year on year) 3,20% dan secara tahun kalender (Januari – Agustus) sebesar 2,13%.
Kondisi deflasi pada bulan lalu disebabkan penurunan harga terutama bahan makanan yang menyumbang deflasi 0,24%. Andil terbesar berasal dari komoditas telur ayam ras 0,06%, bawang merah 0,05%, serta daging ayam ras, bayam, cabai merah, dan cabai rawit masing-masing 0,02%. Komoditas yang menyumbang inflasi adalah ketimun sebesar 0,01%.
Selain bahan makanan, deflasi juga terjadi pada transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,15%. Kelompok ini memberikan andil deflasi sebesar 0,02%. Subkelompok yang deflasi terutama transpor sebesar 0,25% serta subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,02%. Untuk subkelompok sarana dan penunjang transpor mengalami inflasi 0,41% , demikian pula pada jasa keuangan dengan inflasi sebesar 0,04%.
Per Agustus tahun ini, kelopok sandang juga mengalami deflasi mencapai 0,07%. Andil terbesar berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar 0,01%. Subkelompok yang deflasi ada satu, yaitu barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,65%. Tiga subkelompok lain mengalami inflasi, perinciannya ialah sandang laki-laki inflasi 0,08%, sandang wanita sebesar 0,19%, dan subkelompok sandang anak-anak 0,37%.