BPS: Anggaran Data Produksi Beras Metode KSA Capai Rp 64 M per Tahun
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kebutuhan anggaran untuk pendataan produksi beras nasional dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA) mencapai sekitar Rp 64 miliar per tahun. Dana tersebut antara lain digunakan untuk pelatihan petugas dan kunjungan ke 217 ribu titik sawah.
Kendati jumlahnya besar, BPS menyebut tidak meminta anggaran tambahan baru untuk proses pendataan beras dengan metode baru KSA ini. "Kami melakukan efisiensi dari anggaran tahunan BPS," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Rabu (31/10).
BPS akan secara rutin mendata produksi beras dengan metode KSA setiap bulan.
(Baca: Data Produksi Beras Tak Akurat Sejak 1997, Jokowi Kini Andalkan BPS)
Suhariyanto mengungkapkan pengecekan data produksi bakal dilakukan pada setiap minggu keempat dalam setiap bulan. Para petugas akan mengecek langsung hasil produksi dengan metode KSA di 217 ribu titik sawah.
Menurutnya, inisiasi pendataan produksi beras dengan metode KSA sebetulnya sudah dilakukan sejak 2015. "Berdasarkan perintah Wakil Presiden Jusuf Kalla, kami juga bekerja sama dengan Forum Masyarakat Statistik (FMS)," ujar Suhariyanto yang akarab dipanggil Kecuk.