PT Badak Berencana Nonaktifkan Dua Unit Pengolahan LNG

Anggita Rezki Amelia
28 Desember 2018, 21:51
Kilang Minyak
KATADATA
Kilang Minyak

Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Badak LNG berencana menonaktifkan dua unit pengolahan gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) di Kilang LNG Badak, Bontang, Kalimantan Timur. Pertimbangannya adalah keekonomian.

President Director & CEO Badak NGL, Didik Sasongko mengatakan saat ini unit pengolahan gas(train) yang aktif di Kilang Badak berjumlah empat unit dari total delapan unit yang ada di kilang itu. Adapun dua train yang akan dikeluarkan dari sistem  itu belum bisa diprediksi kapan akan dilakukan. "Baru diusulkan produsen, tapi belum diputuskan secara administrasi," kata dia di Jakarta, Jumat (28/12).

Senior Vice President Gas & LNG Management Pertamina Tanudji Darmasakti mengatakan secara umum dari delapan train yang ada di Kilang Badak empat yang beroperasi. Adapun, satu train berfungsi sebagai cadangan (standby).

Sejauh ini, produksi Kilang Badak sebagiannya masih melayani kontrak gas ke pembeli luar negeri seperti Jepang dan kontraknya berakhir 2020 mendatang.  Kilang Badak juga melayani konsumen dalam negeri. Salah satunya untuk kebutuhan kelistrikan. Dalam hal ini, LNG dibeli Nusantara Regas untuk selanjutnya dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tahun ini, Nusantara Regas menyerap 16 kargo.

Pasokan kilang LNG Badak ini berasal dari beberapa proyek migas  seperti Blok Mahakam, Sanga-sanga, Jangkrik, Attaka, hingga Bangka di proyek IDD. PT Badak LNG hanya berperan mengoperasikan kilang tersebut. Sedangkan,semua biaya operasionalnya ditanggung  produsen gas dan dibayarkan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Ini karena Kilang Badak sudah  menjadi bagian dari aset negara.

PT Badak LNG mayoritas diempit oleh Pertamina 55%, lalu Japan Indonesia LNG Company (JILCO) 15%, Total E&P Indonesia (TEPI) 10%, dan VICO Indonesia 20%.

(Baca: Era Baru, SKK Migas Kontrol Operasional Kilang Badak Mulai 2018)

Awal tahun lalu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher pernah mengatakan tahun ini target penjualan LNG sebesar 277 kargo atau setara 858,93 trillion british thermal unit (TBTU). Perinciannya 119 kargo dari kilang Tangguh, sementara 158 dari yang dikelola PT Badak LNG di Bontang Kalimantan Timur.

Sementara itu realisasi tahun lalu hanya 270 kargo. "Secara total meningkat dari 2017, data terakhir ini merupakan hasil konsolidasi yang melibatkan semua pihak terkait," kata Wisnu kepada Katadata.co.id, Sabtu (6/1).

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...