Tekan Impor, Pertamina Mulai Beli Jatah Minyak 11 Kontraktor

Anggita Rezki Amelia
3 Januari 2019, 18:28
Blok Migas Pertamina Hulu Energi
Pertamina Hulu Energi

Upaya mengurangi impor minyak mentah untuk menekan defisit transaksi berjalan terus dilakukan pemerintah. September tahun lalu keluar Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 42 Tahun 2018 tentang Prioritas Pemanfaatan Minyak Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri. Sebagai tindak lanjutnya, PT Pertamina pun akan menyerap minyak kontraktor kontrak migas di dalam negeri.

Saat ini, badan usaha milik negara tersebut telah sepakat membeli jatah minyak 11 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). External Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan 11 KKKS tersebut menjual minyaknya mulai bulan ini. Namun jadwal penjualannya tidak semua sama. Ini karena penjualan minyak (lifting) dari mereka berbeda-beda, tergantung periode lifting pada masing-masing kontrak.

(Baca: Impor BBM Setara Pertamax Melonjak 28% Selama Januari - November 2018)

Sebelas kontraktor tersebut di antaranya RH Petrogas Limited, PT SPR Langgak, PetroChina International Jabung Ltd, dan PT Bumi Siak Pusako. Lalu ada PT Chevron Pacific Indonesia, SAKA Pangkah Indonesia Ltd, PT Energi Mega Persada Tonga, Petronas Carigali Ketapang I Ltd, Husky CNOOC Madura Ltd, PT Energi Mega Persada Tbk dan PetroChina International (Bermuda) Ltd.

Namun Arya belum mau memerinci total volume minyak yang dibeli Pertamina dari para KKKS tersebut. Sejauh ini, dari 11 KKKS itu, Chevron yang paling besar volumenya yakni 90 ribu barel per hari (bph). “Ke sebelas KKKS itu sudah resmi berkontrak dengan Pertamina,” kata Arya kepada Katadata.co.id, Kamis (3/1).

Jika dihitung secara keseluruhan, volume bagian minyak kontraktor yang bisa dibeli Pertamina dari seluruh KKKS mencapai 217,4 ribu bph. Minyak itu bersumber dari kontraktor yang beroperasi di Indonesia.

(Baca: Chevron Sepakat Jual 90 Ribu Barel Minyak per Hari ke Pertamina)

Berdasarkan data Kementerian ESDM, kontraktor yang paling besar memiliki jatah minyak bumi adalah PT Chevron Pacific Indonesia. Selama semester pertama 2018, perusahaan asal Amerika Serikat ini mengekspor minyak rata-rata 91,9 ribu barel per hari (bph).

Lalu, disusul Mobil Cepu dengan volume 29,8 ribu bph, Petronas Carigali 13,4 ribu bph, CNOOC 13 ribu bph, Medco E&P Natuna 11 ribu bph, dan Chevron Indonesia Co 7,1 ribu bph. Kemudian, Medco E&P Indonesia 6,2 ribu bph, VICO Indonesia 5,7 ribu bph, PetroChina Int’l Jabung 5,4 ribu bph, dan Husky-CNOOC Madura Ltd 3,7 ribu bph.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...