Naik atau Turunnya Bunga AS Dinilai Bakal Mengancam Ekonomi Indonesia

Rizky Alika
4 Januari 2019, 20:42
Gedung
Donang Wahyu|KATADATA

Spekulasi berkembang bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), tidak akan mengerek bunga acuan tahun ini, bahkan berbalik memangkas bunga acuan. Namun, ekonom memaparkan pemangkasan bukan berarti kabar baik bagi Indonesia.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam menjelaskan naik atau tidak naiknya bunga AS punya tantangan tersendiri bagi Indonesia. Di satu sisi, kenaikan bunga The Fed akan mengancam kelanjutan aliran modal asing ke pasar keuangan Indonesia dan pelemahan rupiah. Di sisi lain, bila bunga The Fed tidak naik atau dipangkas artinya ekonomi AS dan global melambat.

“Tidak naiknya suku bunga The Fed akibat melambatnya perekonomian Amerika (yang artinya melambatnya perekonomian global) mengancam ekspor sekaligus mengancam pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata dia kepada katadata.co.id, Jumat (4/1).

(Baca juga: Berkembang Spekulasi Pemangkasan Bunga AS, Rupiah Perkasa 14.200/US$)

Ia menjelaskan, perekonomian AS dan Tiongkok sangat memengaruhi ekonomi global. Melambatnya ekonomi AS akan menurunkan permintaan barang impor dari AS, yang diikuti penurunan permintaan global, termasuk permintaan dari Tiongkok. Dengan permintaan global yang menurun, harga-harga komoditas juga akan menurun.

Pada akhirnya, hal ini akan berdampak ke kinerja ekspor Indonesia yang sangat bergantung pada komoditas. “Penurunan harga komoditas selain menghantam ekspor indonesia, juga berdampak negatif terhadap para petani sawit, karet, dan sebagainya, yang ujungnya menurunkan pertumbuhan konsumsi,” ujarnya. Alhasil, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga ikut melambat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...