Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Tiongkok Wall Street Kembali Koreksi

Happy Fajrian
15 Januari 2019, 09:09
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Saham-saham di Wall Street terkoreksi pada akhir perdagangan Senin (14/1) atau Selasa pagi waktu Indonesia, seiring dengan turunnya ekspor/impor Tiongkok pada Desember 2018 sehingga membangkitkan kembali kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan memicu kehati-hatian di kalangan investor di musim laporan laba perusahaan ini.

Data menunjukkan bahwa ekspor Tiongkok secara tak terduga mencatat penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir sebesar 4,4% pada Desember dan impor juga mengalami kontraksi sebesar 7,6%. Penurunan itu menunjukkan pelemahan lebih lanjut di ekonomi terbesar kedua di dunia ini dan melemahnya permintaan global.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 86,11 poin atau 0,36%, menjadi ditutup di 23.909,84 poin. Indeks S&P 500 turun 13,65 poin atau 0,53%, menjadi berakhir di 2.582,61 poin yang dipengaruhi oleh penurunan sektor teknologi sebesar 0,9%. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 65,56 poin atau 0,94%, menjadi ditutup di 6.905,92 poin.

Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap pertumbuhan global, ekspektasi yang tinggi untuk pertumbuhan perusahaan-perusahaan AS pun berkurang. Analis sekarang memperkirakan bahwa pendapatan S&P 500 akan tumbuh 14,3% tahun ke tahun untuk kuartal keempat, sedangkan pada Oktober mereka memperkirakan lonjakan 20,1%, menurut data IBES dari Refinitiv.

(Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga Amerika-25-Bps, Tahun 2019 Tak Lagi Agresif)

"Ini akan menjadi sesuatu yang besar untuk melihat apakah perlambatan Tiongkok itu nyata, atau apakah itu hanya alasan bagi beberapa perusahaan untuk tidak mencapai pertumbuhan tinggi yang terlihat pada kuartal terakhir. Jika segalanya benar-benar melambat, Anda akan mulai melihat itu muncul dalam pendapatan kuartal ini," kata Craig Birk, kepala investasi di Personal Capital di San Francisco.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...