Ribuan Judul Buku Diminati Asing, Kompetensi SDM Perlu Ditingkatkan

Dini Hariyanti
16 Januari 2019, 11:23
Buku Turbulensi Sport
Katadata

Peluang pasar domestik maupun internasional atas berbagai karya yang dihasilkan subsektor penerbitan terbuka luas. Komite Buku Nasional menilai bahwa kesempatan ini belum dimanfaatkan optimal karena terkendala kompetensi individu.

Ketua Komite Buku Nasional Laura Bangun Prinsloo mengatakan, tantangan terbesar bagi perkembangan subsektor penerbitan adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) yang bergerak di bidang perbukuan.

"SDM ini mulai dari penulis, penyunting, penerjemah, desainer grafisnya, ilustrator, pemasaran dan distribusi, hingga ke penerbitnya," ucapnya kepada Katadata.co.id, Rabu (16/1).

Laura mencontohkan, celah pasar yang terbuka luas terbukti dari respons yang diterima Indonesia saat turut serta dalam berbagai bursa buku internasional. Pada London Book Fair (LBF) 2018 terjual hak cipta atas 14 judul buku menghasilkan sekitar US$ 113,63.

(Baca juga: Jadi Fokus Perhatian Pameran Buku London, Bekraf Target Jual 50 Judul

Penerbitan termasuk dalam 16 subsektor ekonomi kreatif yang dinaungi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Pada 2016, kontribusi bidang ini terhadap produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif nasional sebesar 6,32% setara nilai Rp 58,31 triliun.

Faktor yang mampu mendorong gairah industri penerbitan terutama populasi penduduk. Jumlah penduduk mencapai ratusan juta jiwa merupakan potensi asalkan disertai minat baca tinggi.

Aspek lain adalah kebebasan, penulis negeri ini terbilang bebas melahirkan ide dan beragam bentuk karya tulis memikat. Populasi penduduk dan kebebasan berkarya berpeluang memposisikan Indonesia sebagai produsen sekaligus konsumen buku utama di dunia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...