Chevron Siap Kerja Sama dengan Pertamina Muluskan Transisi Blok Rokan
Chevron Indonesia siap bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk melakukan transisi alih kelola Blok Rokan. Blok yang berada di Riau ini akan berakhir kontraknya tahun 2021 dan pengelolaannya beralih dari PT Chevron Pacific Indonesia ke Pertamina.
Senior Vice President Policy, Government and Public Affrairs Chevron Wahyu Budianto mengatakan meski pengelolaan Blok Rokan sudah diputuskan pemerintah ke Pertamina, pihaknya tetap bekerja sama dengan pemerintah, terutama masa transisi. “Kami selalu kerja sama supaya smooth transisinya,” kata dia di Jakarta, Senin (21/1).
Akan tetapi, Chevron masih enggan merinci kerja sama dalam proses transisi tersebut. Alasannya, itu merupakan kebijakan perusahaan.
Tak hanya itu, perusahaan asal Amerika Serikat itu juga enggan berkomentar mengenai peluang memiliki hak kelola Blok Rokan kembali dengan menjadi mitra Pertamina. “Tentang komersial kami tidak bicara dulu,” ujar dia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewajibkan PT Pertamina (Persero) bermitra di Blok Rokan. Ini merupakan bagian dari syarat dan ketentuan yang tertuang di Blok Rokan.
Meski tak menyebut persentasenya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan mitra Pertamina harus kompenten." Di term and condition-nya ditulis wajib menggandeng mitra yang punya kemampuan di bidang hulu migas," kata dia di Jakarta, Jumat (18/1).
Arcandra juga mengatakan Pertamina bisa investasi di Blok Rokan usai tanda tangan kontrak baru. Rencananya, kontrak yang menggunakan skema gross split ini diteken bulan ini.
Menurut Arcandra, Pertamina sudah melaporkan jumlah sumur dan lokasi yang akan dibor di Blok Mahakam. “Pertamina segera menanamkan investasinya di Blok Rokan segera setelah ditandatanginya kontrak, Insyaallah secepatnya,” kata dia mengutip situs resmi Kementerian ESDM, Selasa (15/1).
Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah mengganti beberapa pipa yang selama ini digunakan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Alasannya karena pipa tersebut sudah 40 tahun beroperasi dan tergolong tua.
Jika tidak diganti, pipa tersebut berisiko bocor saat berproduksi. Sehingga dikhawatirkan mengganggu produksi. “Untuk mencegah terjadinya tidak bisa berpoduksi, kami putuskan untuk pipa diganti," kata Samsu, di Jakarta, Kamis (17/1).
(Baca: Optimalkan Produksi, Pertamina Tahun Ini Ganti Pipa dan Mengebor Rokan)
Program lain yang akan dilakukan Pertamina tahun ini di Blok Rokan adalah mengebor sumur bersama Chevron. Adapun, kontrak baru Pertamina di Blok Rokan targetnya terlaksana bulan ini.
Samsu mengatakan untuk jumlah sumur yang dibor dan nilai investasi yang akan dikeluarkan pada tahun ini belum bisa disebutkan, karena kedua perusahaan tersebut masih membahasnya secara reguler. "Kick off-nya sudah dimulai," kata dia.