The Fed Tahan Suku Bunga Acuan, IHSG dan Bursa Asia Kompak Naik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Kamis (31/1), naik ke posisi 6.498,56, atau naik 0,53%. IHSG kemudian terus bergerak naik menembus level 6.500, tepatnya 6.520,91 (naik 0,88%). Terakhir kali IHSG berada pada level 6.500 yaitu pada Maret tahun lalu.
Kinerja IHSG senada dengan kinerja bursa saham Asia lainnya yang juga kompak menghijau. Sementara ini indeks PSEi naik paling tinggi 1,33%, diikuti Hang Seng yang naik 1,19%, kemudian Shanghai 1,02%, Nikkei 0,90%, Strait Times naik 0,59%, KLCI naik 0,52%, dan Kospi naik 0,32%.
Kinerja IHSG dan bursa saham Asia dipengaruhi oleh janji bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed untuk lebih menahan kenaikan suku bunga acuannya lebih lanjut. Hal ini menandakan potensi berakhirnya kebijakan pengetatan The Fed merespon tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
(Baca: Investor Khawatirkan Risiko Perekonomian Global Terhadap Pasar Modal)
Pada Rabu (30/1) waktu waktu setempat, The Fed menahan suku bunga acuannya, Fed Fund Rate (FFR), seperti yang telah diprediksi pasar. Tidak hanya itu, The Fed juga menarik rencananya untuk secara bertahap menaikkan bunga FFR yang disampaikan sebelumnya.
The Fed mengatakan bahwa mereka akan lebih bersabar sebelum memutuskan kebijakan seiring dengan awan mendung yang mulai membayangi outlook perekonomian AS karena potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak dari perang dagang, serta kisruh anggaran pemerintah AS yang membuat Presiden AS Donald Trump menutup sebagian layanan federal (government shutdown) yang membuat lebih dari 800.000 pekerja federal tidak mendapatkan gajinya.
Sementara ini shutdown telah berakhir setelah Trump menyetujui anggaran belanja sementara untuk jangka waktu tiga pekan. Namun jika pembahasan anggaran belanja yang termasuk anggaran untuk membangun tembok pembatas AS-Meksiko tidak mengalami kemajuan, Trump akan kembali melakukan shutdown pada 15 Februari mendatang.
Setelah The Fed menegaskan posisinya terkait kebijakan bunga acuan, kini perhatian investor beralih ke negosiasi dagang yang tengah berlangsung antara AS dan Tiongkok. Namun, dikutip dari Reuters, analis senior Sumitomo Mitsui Asset Management Tokyo, Masahiro Ichikawa mengatakan bahwa pasar telah memiliki bantalan untuk merespon berita negatif dari perkembangan perundingan tersebut.
(Baca: IHSG Menghijau Setelah Dua Hari Koreksi, Dana Asing Masuk Rp 14 T)
"Fokus sekarang beralih segera ke pembicaraan perdagangan AS-Cina, tetapi pasar ekuitas telah memiliki cukup bantalan untuk menahan berita negatif dari pembicaraan tersebut," ujar Ichikawa.
Hingga berita ini ditulis seluruh bursa Asia masih menghijau. IHSG berada pada posisi 6.509,28 atau naik 0,70%. Total transaksi saham mencapai Rp 17,99 triliun dari 13,51 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 228.883 kali.
Dana asing yang kemarin banyak masuk ke pasar saham INdonesia melalui pasar negosiasi dan pasar tunai, hari ini telah keluar dari pasar saham senilai Rp 13,01 triliun. Namun, di pasar reguler investor asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp 383,07 miliar.
(Baca: Optimis Jelang Pilpres, Katadata Investor Confidence Index Capai 139,1)