McKinsey Indonesia Dorong Kerja Sama Bank dan Fintech

Desy Setyowati
11 Februari 2019, 19:26
Telaah - Bisnis Fintech
Jakub Jirsak/123rf

McKinsey menilai bank di Indonesia akan lebih untung jika berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan financial technology (fintech) ketimbang berkompetisi. Sebab, iklim bisnis keuangan di Indonesia berbeda dengan negara lain yang infrastruktur dan ekonominya sudah lebih maju.

Perwakilan McKinsey & Company Indonesia Guillaume de Gantes mengatakan, masyarakat Indonesia masih banyak menggunakan layanan keuangan bank dan bertransaksi tunai. Meski begitu, data Otoritas Jasa  Keuangan (OJK) menunjukkan, baru sekitar 40% penduduk Indonesia yang memiliki akun bank.

Alhasil, masih banyak penduduk Indonesia yang belum terjangkau oleh perbankan. "Bank dan fintech bisa berkolaborasi untuk menggaet segmen yang berbeda," kata Guillaume di kantornya, Jakarta, Senin (11/2).

Bank bisa mendapat data yang spesifik terkait pasar yang ingin ditarget, jika berkolaborasi dengan fintech. Sebab, fintech menggunakan teknologi yang bisa menghimpun dan mengalisa data terkait perilaku konsumen. "Fintech juga punya kemampuan memvalidasi data untuk membuat skor pinjaman (credit skoring)," ujarnya.

(Baca: Kalah dari Vietnam, Penetrasi Fintech Indonesia Diproyeksi Baru 15%)

Dengan kemampuan itu, fintech khususnya di bidang pinjam-meminjam (lending) bisa memberi pinjaman kepada penduduk yang belum memiliki akun bank (unbanked) di daerah yang sulit terjangkau. Sementara risiko pinjamannya bisa dikaji menggunakan teknologi fintech.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...