Jasa Marga hingga China Harbour Bersaing Garap Tol Semarang-Demak
Empat calon investor lolos seleksi pra-kualifikasi pembangunan proyek tol Semarang-Demak sepanjang 27 kilometer. Keempat calon investor tersebut adalah konsorsium yang dipimpin PT Jasa Marga Tbk, konsorsium PT PP Tbk, PT China Harbour Indonesia, dan Sinohydro Corporation Limited.
Konsorsium yang dipimpin Jasa Marga beranggotakan PT Waskita Toll Road, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Brantas Abipraya. Adapun PP menggandeng PT Wijaya Karya Tbk dan PT Misi Mulia Metrical.
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit, keempat calon investor itu selanjutnya akan memasukkan penawaran. Nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol tersebut diperkirakan mencapai Rp 15,3 triliun.
"Jika semua berjalan sesuai rencana lelang, proses penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) bisa dilakukan awal Mei 2019," kata Danang dalam siaran pers, di Jakarta, Selasa (26/2).
Tol Semarang-Demak akan menjadi solusi untuk mengatasi banjir rob yang kerap terjadi di Kota Lama Semarang dan menggenangi jalan nasional sehingga menimbulkan kemacetan dan mengganggu perekonomian di sekitar wilayah Genuk, Kaligawe dan kawasan industri di sekitarnya. "Harapannya, pembangunan tol ini sekaligus merevitalisasi kawasan industri di sana," kata Danang.
(Baca: Waskita Karya Teken Kontrak Proyek Jalan Tol Japek II Selatan Paket 3)
Terintegrasi dengan Tanggul Laut
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol Semarang-Demak akan terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut Kota Semarang. "Apabila jalan tol Semarang-Demak sudah selesai, banjir rob di Semarang akan tertangani karena sekaligus berfungsi sebagai tanggul rob dan bersinergi dengan pembangunan tanggul, polder, dan rumah pompa yang dikerjakan oleh Ditjen Sumber Daya Air," kata Basuki beberapa waktu lalu.
Secara teknis, tol Semarang-Demak memiliki empat simpang susun, yakni Kaligawe, Terboyo, Sayung, dan Demak. Pembangunan tol akan berlangsung dua tahun. Kebutuhan lahan untuk pembangunan jalan tol ini mencapai 1.887.000 meter persegi dan dibagi dua seksi, yakni seksi I Kota Semarang dan seksi II Kabupaten Demak. Keberadaan tol ini akan meningkatkan aksesibilitas dan menambah kapasitas jaringan jalan yang sudah ada untuk melayani kawasan utara Jawa.
Pada 20 Desember lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak hingga Pasuruan. Jokowi sempat mencoba tol dari Surabaya ke Semarang sejauh 357 kilometer dengan bus eksekutif milik Perum Damri. "Ini adalah sejarah baru transportasi," kata Jokowi.
Ketujuh ruas tol yang diresmikan Jokowi adalah Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer, Salatiga-Kartasura sepanjang 31 kilometer, Wilangan-Kertosono 37,9 kilometer, dan Pemalang-Batang dengan panjang 39,2 kilometer. Selain itu ada juga tol Pasuruan-Grati sepanjang 14 kilometer, Jombang-Mojokerto seksi Bandar-Kertosono sepanjang 900 meter, hingga relokasi tol Porong-Gempol yang memiliki panjang ruas 6,3 kilometer.
(Baca: Jokowi: Sejarah Baru Transportasi, Tol Merak-Pasuruan Tersambung)