PLN Berencana Jual Obligasi Global Rp 21 Triliun dan Komodo Bond
PT Perusahaan Listrik Negara/PLN berencana untuk menerbitkan surat utang global berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau global bond sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun pada semester ini, selain surat utang global berdenominasi rupiah alias Komodo Bond.
Rencananya, sebagian besar dana hasil penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk berbagai investasi, termasuk pembangunan pembangkit listrik terkait program 35 Gigawatt (GW) dan transmisi listrik. "Transmisi agar besar. Ini terus kan nambah proyeknya," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir usai Rapat Koordinasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (28/2).
Meski begitu, pendanaan untuk berbagai investasi bukan hanya berasal dari penerbitan global bond. Pendanaan juga berasal dari kas perusahaan serta pinjaman dari sindikasi perbankan. "Pinjaman sindikasi bank-bank pemerintah dan bank swasta sekitar Rp 10 triliun," ujarnya.
(Baca: Tambahan Pasokan Listrik 8.000 Megawatt Sampai 2020)
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, pihaknya juga akan menerbitkan Komodo Bond. Meski begitu, waktu penerbitan dan jumlahnya masih dikaji. Sementara itu, kebutuhan dana masih dicukupi oleh kas perusahaan.
"Kalau pas butuh, harga yang bagus, jumlah yang bagus, dan pasar bagus (baru menerbitkan)," kata dia. Adapun total kebutuhan dana untuk belanja modal (capital expenditure/Capex) perusahaan berkisar Rp 80 triliun tahun ini.
Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan Komodo Bond PLN direncanakan terbit pada Semester I tahun ini, kemungkinannya pada April.
(Baca: Kejar Target Investasi, PLN Terbitkan Komodo Bond pada Semester I-2019)
Ketika itu, dia menyebut, perusahaan membutuhkan dana investasi sebesar Rp 100 triliun tahun ini. Penerbitan Komodo Bond menjadi salah satu alternatif perusahaan memenuhi kebutuhan investasi tersebut.
Pada tahun lalu, di bulan Oktober, PLN menerbitkan global bond sebesar US$ 1,5 miliar. Global bond PLN tersebut untuk membiayai kebutuhan investasi, termasuk pada program 35 GW. Sebelumnya, pada Mei, PLN juga menerbitkan global bond sebesar US$ 2 miliar. Dana tersebut untuk melunasi lebih dini beberapa global bond PLN yang diterbitkan pada 2007 dan 2009.