Ekspor Alas Kaki Diprediksi Tembus Rp 142 Triliun pada 2023

Image title
Oleh Ekarina
16 Maret 2019, 02:00
ekspor alas kaki
Arief Kamaludin|KATADATA
Aktifitas pekerja Pabrik Sepatu dilokasi pabrik PT Adis Dimension Footwear di Balaraja Barat, Tangerang, Provinsi Banten, Senin (5/10).

Ekspor alas kaki ditargetkan tembus US$  10 miliar atau sekitar Rp 142 triliun dalam empat tahun mendatang. Salah satu pemicunya permintaan yang meningkat berkat terbukanya akses pasar dari Australia seiring ditandatanganinya perjanjian kerja sama ekonomi kompeherensif. 

Industri alas kaki merupakan salah satu sektor manufaktur andalan yang mampu memberikan kontibusi besar bagi perekonomian nasional. Ini tercemin dari pertumbuhan kelompok industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang mencapai 9,42% pada  2018 atau naik signifikan dibandingkan2017 sekitar 2,22%. Capaian tahun lalu tersebut melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,17%.

(Baca: Produsen Sepatu Ardiles Raih Kontrak Rp 70 Miliar di Australia)

Pertumbuhan industri juga diikuti dengan meningkatnya ekspor alas kaki nasional sebesar 4,13% menjadi US$ 5,11 miliar pada 2018 dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 4,91 miliar.

Karenanya, industri alas kaki sedang diprioritaskan pengembangannya karena sebagai sektor padat karya berorientasi ekspor.  “Bersama industri tekstil dan pakaian, industri alas kaki pun dipersiapkan untuk memasuki era industri 4.0 agar lebih berdaya saing global dan ekspornya naik,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Tengerang, Banten, Jumat (15/3).

Dia menyatakan optimistis akanpeningkatan ekspor alas kaki nasional bisa mencapai US$ 6,5 miliar atau setara Rp 92,1 triliun  pada tahun 2019 dan meningkat  menjadi US$ 10 miliar atau sekitar Rp 142 triliun dalam empat tahun ke depan.

“Apalagi, Indonesia sudah meneken kesepakatan kerja sama ekonomi kompeherensif (CEPA)  dengan Australia dan European Free Trade Association (EFTA). Ini menjadi potensi untuk memperluas pasar ekspor bagi produk manufaktur kita,” ujarnya. 

(Baca: RI-Australia Teken Perjanjian Dagang, Bea Masuk Ribuan Barang Dihapus)

Airlangga menegaskan, pemerintah berupaya melakukan kebijakan strategis untuk mendorong industri alas kaki di Indonesia guna meningkatkan kapasitas produksinya. Ini dilakukan agar industri alas kaki dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menjadi substitusi impor atau mengisi pasar ekspor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...