IHSG Awal Pekan Memerah 0,79% Sejalan dengan Bursa Global
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Senin (25/3) pagi terkoreksi 0,79% menjadi 6.473,86 pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Koreksi pada IHSG sejalan dengan bursa saham global yang juga memerah.
Di regional Asia, mayoritas bursa sahamnya pagi ini bergerak di zona merah. Indeks Hang Seng anjlok 1,83%, Shanghai turun 1,04%, Kospi juga anjlok 1,71, PSEi anjlok 2,42%, Strait Times turun 1,35%, serta KLCI turun 0,91%.
Koreksi bursa saham Asia juga dipengaruhi bursa Amerika Serikat (AS) yang pada penutupan Jumat (22/3) kemarin terkoreksi cukup dalam. Indeks Dow Jones turun 1,77%, S&P 500 turun 1,9%, dan Nasdaq terkoreksi 2,5%.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan pergerakan saham akan dipengaruhi sejumlah sentimen, salah satunya yaitu laporan laba emiten pada pekan keempat Maret ini. "Sentimen laporan laba perusahaan diperkirakan dapat memberikan dukungan positif bagi IHSG pada perdagangan saham pekan ini, di tengah faktor global yang terkadang muncul sebagai ketidakpastian bagi pasar," ujar Alfiansyah di Jakarta, Senin (25/3).
(Baca: Pekan ini IHSG Diprediksi Bergerak Bervariasi Diwarnai Sentimen Global)
Selain laporan laba, sentimen lain yaitu terkait keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan di level 6 persen. Kebijakan tersebut dinilai sebagai langkah yang tepat dan strategis, karena untuk mengantisipasi menghadapi problem defisit transaksi berjalan yang melebar mendekati tiga persen terhadap PDB pada 2018.
Menurut Alfiansyah, keputusan itu juga taktis karena bertujuan memperkuat stabilitas eksternal perekonomian di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global terutama China, AS, dan Uni Eropa.
"Dapat dipastikan kalangan perbankan, dunia usaha, dan pelaku pasar modal merespons positif keputusan BI ini karena dasar makin jelas," kata Alfiansyah.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji memperkirakan pergerakan IHSG akan terkonsolidasi dengan kecenderungan menguat. Hal itu mengingat pelaku pasar menantikan beberapa sentimen global penting seperti dinamika perang dagang AS-Tiongkok, Brexit, dan pengumuman pertumbuhan PDB AS dan Inggris.
secara domestik, para pelaku pasar akan menantikan hasil perilisan kinerja laporan keuangan emiten yang diperkirakan positif," kata Nafan Aji kepada Katadata.co.id, Minggu (24/3).
(Baca: Lampaui Induknya, Indofood CBP Cetak Kenaikan Laba Bersih 20,5%)
Sementara analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG di awal pekan ini akan bergerak tertekan dan diwarnai aksi ambil untung oleh investor. Pasalnya, dia menilai secara teknikal IHSG di awal pekan sudah terlihat jenuh dan berada di zona kelebihan beli (overbought).
"Kami perkirakan IHSG akan bergerak terbatas dengan diwarnai aksi profit taking," kata Lanjar. Dia pun memperkirakan IHSG awal pekan ini akan bergerak di kisaran 6.460 hingga 6.550.
Sementara itu untuk rekomendasi saham, Nafan Aji memberikan beberapa saham yang bisa dibeli pada awal pekan ini. Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), di mana area beli pada level Rp 945-Rp 965, dengan target harga secara bertahap di level Rp 990, Rp 1.035, Rp 1.075 dan Rp 1.235.
Lalu, saham PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI), di area beli pada level Rp 274-Rp 282, dengan target harga secara bertahap di level Rp 296, Rp 330 dan Rp 364.