MRT Jakarta Siapkan Pembayaran Berteknologi QR Lewat Ponsel

Cindy Mutia Annur
3 April 2019, 08:00
Uji coba MRT
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Moda raya terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta resmi memulai operasional terbatas dalam rangka uji coba publik pada hari ini, Selasa (12/3). Pada operasi hari ini, MRT Jakarta akan mengangkut sebanyak 4 ribu penumpang mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB.

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta tengah menyiapkan metode pembayaran lewat ponsel pintar (smartphone) berbasis kode Quick Response (QR). Saat ini, metode pembayaran untuk layanan MRT masih menggunakan kartu.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pihaknya menambah metode pembayaran guna memberikan alternatif pilihan bagi pengguna layanannya. “Sedang dalam proses penyiapan,” kata dia kepada katadata.co.id, Selasa (2/4).

Sejauh ini, metode pembayaran yang tersedia yaitu dengan uang elektronik seperti E-Money Mandiri, Brizzi, Tapcash, Flazz, dan Jakcard. Selain itu, pembayaran bisa menggunakan kartu jelajah MRT yang bisa dibeli lewat mesin tiket otomatis atau loket.

(Baca: MRT Mulai Berbayar, Tarif Masih Diskon 50% Sepanjang April 2019)

Adapun metode kode QR sebetulnya sempat digunakan saat uji coba MRT Jakarta pada 12-24 Maret lalu. Ketika itu, pengguna yang ingin mencoba layanan MRT bisa mendaftar di Bukalapak dan mendapatkan tiket elektronik (e-ticket) yang dilengkapi dengan kode QR. 

Namun, metode pembayaran berbasis kode QR yang tengah disiapkan MRT Jakarta ini berbeda dari saat uji coba. Kode QR tersebut bisa langsung dipindai dari ponsel.

MRT Jakarta diketahui sudah merilis aplikasi MRT-J untuk mendukung metode pembayaran tersebut. Aplikasi sudah tersedia di App Store dan Google Play Store. Dalam aplikasi tersebut, terdapat fitur saldo dan kode QR, meskipun belum bisa digunakan untuk saat ini.

(Baca: Tarif MRT Rp 8.500 dapat Suntikan Subsidi Pemprov Jakarta)

Metode pembayaran berbasis kode QR untuk transportasi umum ini sebetulnya sudah duluan diterapkan untuk pembayaran layanan taksi Blue Bird, Kereta Api Indonesia (KAI), Trans Semarang, dan Railink. Aplikasi yang digunakan yaitu LinkAja milik PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), anak usaha perusahaan pelat merah bidang perbankan dan telekomunikasi.

Teknologi MRT Jakarta

MRT Jakarta menggunakan beragam teknologi untuk mengoptimalkan layanan. MRT menggunakan sistem persinyalan Communication-Based Train Control (CBTC). Sistem ini memungkinkan pengaturan rentang waktu antar kereta di jalur utama diatur lewat Pusat Kendali Operasi atau Operational Control Center (OCC).

Pintu layanan MRT beroperasi secara otomatis. Pintu pembatas area peron dengan jalur kereta terintegrasi dengan pintu geser kereta. Alhasil, kedua pintu ini akan terbuka dan tertutup secara bersamaan. Dengan begitu, risiko penumpang yang terjatuh atau terjepit menjadi minim atau bahkan tidak ada sama sekali.

(Baca: Resmikan MRT Jakarta Fase I, Jokowi: Ini Budaya Baru Transportasi RI)

Teknologi MRT lainnya adalah Balance Cantilever Method atau jembatan penghubung antara jalur layang dan jalur bawah tanah MRT Jakarta. Jembatan ini memanfaatkan efek kantilever seimbang yang membuat penumpang tidak merasakan guncangan ketika kereta berpindah dari jalur layang ke bawah tanah, ataupun sebaliknya.

Reporter: Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...