Ada Masalah Teknis, Operasi Komersial PLTA Jatigede Mundur

Image title
6 April 2019, 12:02
Area luar pembangunan PLTA Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4).
Arief Kamaludin|KATADATA
Area luar pembangunan PLTA Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4).

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara Perusahaan Listrik Negara (PLN) Djoko Rahardjo Abumanan menyatakan progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede yang berlokasi di Sumedang, Bandung, Jawa Barat sudah mencapai 90%.

Kendati demikian, ada masalah teknis dalam konstruksinya sehingga jadwal operasi secara komersial (Commercial on Date/COD) yang ditargetkan pada tahun ini berpeluang mundur. "Ada masalah teknis, kemungkinan bisa digeser tahun depan. Tapi kami berharap tahun ini bisa masuk," kata Djoko, kepada Katadata.co.id, Jumat (5/4).

Adapun PLTA Jatigede memilik kapasitas listrik sebesar 2 x 55 Megawatt (MW). Dengan nilai investasi pembangkit mencapai US$ 82 juta atau sekitar Rp 1,15 triliun. Dana proyek tersebut berasal dari PLN dan export credit agency (ECA) Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Proyek ini dikerjasamakan oleh kontraktor Synohydro-PP Consortium.

(Baca: Total 3.800 MW Proyek Pembangkit Listrik Dapat Beroperasi Tahun Ini)

Saat beroperasi nanti, pembangkit ini direncanakan akan memanfaatkan air dari Waduk Jatigede di Sungai Cimanuk. Waduk Jatigede merupakan waduk serbaguna yang fungsi utamanya adalah melayani daerah irigasi rentang seluas 90 ribu hektare. Selain itu waduk ini juga dimanfaatkan untuk suplai air baku, pengendalian banjir, konservasi, pariwisata, dan pembangkit tenaga listrik.

Listrik PLTA Jatigede berasal dari Waduk Jatigede yang berada Kecamatan Tomo dan Kecamatan Jatigede. Nantinya Proyek PLTA ini akan masuk ke sistem kelistrikan Jawa Bali. PLTA Jatigede akan jadi PLTA terbesar keempat di Jawa Barat, setelah PLTA Cirata, PLTA Jatiluhur, dan PLTA Sanguling.

Selain PLTA Jatigede, akan ada PLTA Poso Unit 1 yang direncanakan akan beroperasi pada Agustus tahun ini. PLTA Poso 1 memiliki kapasitas listrik 120 Megawatt (MW). Pembangkit ini dibangun oleh PT Poso Energy, anak usaha Kalla Energy. PLTA Poso bergantung pada delapan anak sungai yang berada di Danau Poso.

Kemudian, juga ada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Merapi, yang berlokasi di Mandailing Natal, Sumatera Utara, dengan kapasitas 40 MW. Adapun, kontraktornya yaitu PT Sorik Merapi Geothermal Power dengan modal sekitar US$ 180 juta.

(Baca: Kurang Dana, 24 Proyek Pembangkit Energi Terbarukan Terancam Batal)

Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...