Bulan Ini, Luhut Akan Bertemu Bos Shell Bahas Soal Masela
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan bertemu dengan Chairman Royal Dutch Shell tanggal 21 April mendatang. Pertemuan itu untuk membahas kelanjutan pengembangan blok gas bumi Masela di Maluku.
Luhut memastikan pemerintah tetap pada keputusannya terkait proyek tersebut. "Tetap onshore (di darat)," kata Luhut dalam acara pagi tadi dengan awak media di kantornya, Jakarta, Senin (8/4).
Berdasarkan informasi dalam situs Shell, posisi chairman perusahaan saat ini dijabat oleh Charles O. Holliday. Salah satu kendala yang masih meliputi proyek Blok Masela adalah soal pembebasan lahan. Shell memerlukan paling tidak seribu hektare lahan.
Karena itu, Luhut meminta lahan dapat disediakan paling tidak dalam setahun sehingga pengembangannya bisa dimulai. "Saya minta dalam setahun beres," katanya.
(Baca: SKK Migas: Pembahasan IDD Bisa Lebih Cepat Rampung dari Blok Masela)
(Baca: Proyek Blok Masela Butuh Lahan Luas, Tanah Sudah Dibebaskan Bisa Batal)
Bukan hanya setahun, Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Kemaritiman Ridwan Djamaluddin berharap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dapat mempercepat proses penyediaan lahan menjadi setengah tahun saja.