Astra International Siapkan Modal Rp 30 T untuk Ekspansi Anak Usaha
PT Astra International Tbk. menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 30 triliun untuk tahun ini. Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto mengatakan, nilai tersebut bisa saja lebih besar lagi tergantung apakah ada tawaran investasi di luar perkiraan yang menarik.
Nilai belanja modal tersebut terdiri dari belanja modal beberapa anak usaha mereka. PT Astra Agro Lestari Tbk, misalnya, menganggarkan belanja modal Rp 1,7 triliun; PT United Tractors Tbk. mengganggarkan US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Selain itu, Astra menyisihkan Rp 2,5 triliun untuk sektor otomotif.
"Untuk ekspansi jalan tol, Marga Mandala Sakti diminta untuk perluasan dan lain-lain. Itu perlu juga. Sisanya untuk belanja modal misalkan IT," kata Prijono di kantornya, Kamis (25/4).
Belanja modal Astra International tahun ini merupakan nilai rata-rata belanja modal rutin tiap tahunnya tanpa ada rencana ekpansi khusus. Belanja modal mereka pada 2017 sebesar Rp 23 triliun, namun setelahnya naik menjadi Rp 40 triliun.
Prijono menjelaskan hal itu karena tahun lalu Astra International berinvestasi besar, yakni akuisisi tambang emas Martabe senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. (Baca: Penurunan Performa Grup Otomotif Menahan Laju Laba Astra International)
Kinerja Bisnis Otomotif Astra
Di sektor otomotif, Prijono mengatakan Astra cukup puas dengan capaiannya pada penjualan mobil di triwulan I-2019 ini. Mereka mampu meraih pangsa pasar 53 %, atau lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 49 %.