Gabung Holding BUMN, Krakatau Steel Optimistis Kinerja Akan Naik

Image title
27 April 2019, 05:00
Krakatau Steel
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pekerja membantu bongkar muat gulungan besi baja di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/4/2018).

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim menilai positif rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ingin memasukkan perusahaan produsen baja tersebut ke dalam holding BUMN tambang. Menurutnya, dengan masuknya Krakatau Steel ke holding BUMN tambang, akan menciptakan integrasi bisnis yang lengkap dari hulu hingga hilir.

Menurut Silmy, masuknya Krakatau Steel ke dalam holding ini sangat ideal karena ini akan menjadi bagian proses dari hulu, yakni mulai dari tambang, masuk ke pabrik pemurnian (smelter), sampai ke produk baja.

"Idealnya memang dalam satu holding, karena itu nanti akan banyak sekali sinerginya," kata Silmy ketika ditemui usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Krakatau Steel di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (26/4).

(Baca: Strategi Krakatau Steel Restrukturisasi Utang US$ 2,2 Miliar)

Adapun, holding BUMN tambang dibentuk sejak 2017 dengan PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) bertindak sebagai induk holding. Di bawah Inalum, saat ini ada tiga perusahaan anak yaitu PT Bukit Asam Tbk., PT Timah Tbk., dan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam).

Silmy mencontohkan, integrasi yang dapat terjadi yaitu Bukit Asam akan menjadi penyuplai batu bara jenis thermal coal dari Bukit Asam ke Krakatau Steel. Bahkan, Bukit Asam tengah mengusahakan untuk produksi batu bara berjenis cooking coal yang dibutuhkan oleh Krakatau Steel untuk bahan bakar. Sementara itu, Antam akan menyuplai bahan baku bijih besi yang dibutuhkan untuk produksi baja.

(Baca: Strategi Krakatau Steel Restrukturisasi Utang US$ 2,2 Miliar)

"Sehingga kita sourcing-nya menjadi lebih mudah. Karena perusahaan baja di dunia pasti ada support tambangnya," kata Silmy. Terlebih, Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan tambang sehingga dirasa perlu memiliki integrasi antara sektor dari hulu hingga hilir. Dengan begitu, integrasi ini akan memperkuat nilai dari Inalum selaku induk usaha.

Terkait masuknya Krakatau Steel ke dalam holding BUMN tambang, dia mengatakan sudah ada pembicaraan antara dengan pihak Kementerian BUMN selaku pemegang saham. Namun, Silmy mengatakan bahwa untuk saat ini, Krakatau Steel akan lebih berkonsentrasi untuk merestrukturisasi kinerja keuangannya yang hingga tahun lalu masih mengalami kerugian. 

"Sudah ada omongan, cuma sekarang omongan itu ada prosesnya. Kewenangan bukan di saya, saya hanya membantu dan mendorong supaya ini cepat terintegrasi," kata Silmy.

Bank Mandiri sebagai kreditur terbesar Krakatau Steel juga menilai masuknya Krakatau Steel ke dalam holding BUMN tambang sebagai hal yang positif. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menilai Inalum bakal berperan besar dalam mendorong kinerja Krakatau Steel ke depannya.

(Baca: Penjualan Naik, Krakatau Steel Tekan Kerugian jadi Rp 1 Triliun)

"Peranan Inalum nanti, dapat membantu juga supaya Krakatau Steel lebih kompetitif dan efisien dalam beroperasi ke depan," kata Tiko, sapaan akrab Kartika beberapa waktu yang lalu. Bank Mandiri merupakan kreditor terbesar Krakatau Steel dengan nilai kredit jangka pendek sebesar Rp 830 miliar dan US$ 225,6 juta atau setara Rp 3,17 triliun (kurs: Rp 14.000 per dolar AS).

Tahun lalu, Krakatau Steel mencatatkan perbaikan kinerja turunnya rugi bersih sebesar 8,48% pada 2018 menjadi US$ 74,82 juta atau sekitar Rp 1,05 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 81,74 juta (Rp 1,15 trilun). Penurunan itu antara lain dipicu oleh meningkatnya volume penjualan dan harga jual.

Selain itu, sepanjang 2018 perusahaan mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 20% menjadi US$ 1,73 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Sejalan dengan itu, perseroan juga membukukan peningkatan volume penjualan 12,84% menjadi 2,14 juta ton baja dibanding tahun sebelumnya 1,9 juta ton.

(Baca: Bank Mandiri Jabarkan Skema Restrukturisasi Utang Krakatau Steel)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...