Tumbuh 58,45%, Laba Bersih Kuartal I 2019 WIKA Capai Rp 341 Miliar
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membukukan laba bersih sebesar Rp 341,34 miliar pada kuartal I-2019 atau tumbuh 58,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh penjualan WIKA yang pada kuartal tersebut mencapai Rp 6,50 triliun.
Kontrak yang berpotensi didapatkan oleh WIKA hingga akhir Maret 2019 mencapai Rp 93,43 triliun. Hal itu membuat perusahaan konstruksi pelat merah tersebut berpotensi untuk mendapatkan 64,38% dari target kontrak mereka pada 2019 yang sebesar 145,11 triliun.
Selain itu, pada kuartal I-2019, WIKA telah meraih kontrak baru sebesar Rp 10,91 triliun atau melonjak 62,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontrak baru mereka pada kuartal ini baru memenuhi 16,35% dari target kontrak baru WIKA 2019, yang senilai Rp 66,74 triliun.
Kontribusi terbesar kontrak baru tersebut, berasal dari sektor energi dan industrial plant sebesar Rp 5,01 triliun, infrastruktur dan gedung sebesar Rp 4,06 triliun, sektor industri sebesar Rp 1,40 triliun, dan sektor properti sebesar Rp 443,23 miliar.
(Baca: WIKA Bakal Ekspor Jembatan Box Girder untuk Tol di Filipina)
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan, capaian perusahaan di kuartal I-2019 ini tidak lepas dari teknologi yang diterapkan perusahaan di berbagai proyek. Saat ini, mereka tengah mengembangkan Building Information Modelling (BIM) yang dapat menghasilkan visualisasi dengan menggabungkan gambaran situasi sekitar proyek dengan desain struktur yang akan dibangun.
"Dengan demikian, berbagai risiko dapat dimitigasi sejak awal serta membantu proses perencanaan yang lebih presisi dari segi biaya, mutu, dan waktu," kata Tumiyana melalui siaran resminya, Minggu (28/4).
Tumiyana optimistis dapat mencapai target perolehan laba Rp 3,01 triliun tahun ini. Target tersebut meningkat nyaris tiga kali dari capaian laba pada 2018 sebesar Rp 1,06 triliun. Pertumbuhan laba akan ditopang oleh penjualan yang diproyeksikan sebesar Rp 42,13 triliun hingga akhir 2019.
Tumiyana mengatakan, optimisme perusahaan sejalan dengan rencana WIKA untuk berinvestasi lebih agresif pada lini bisnis energi, properti, dan infrastruktur. Kontrak baru yang diperoleh WIKA tahun ini ditargetkan tumbuh 32% menjadi Rp 66,74 triliun dibandingkan capaian tahun 2018 sebesar Rp 50,65 triliun.
(Baca: Jokowi Resmikan Distrik Halal Senilai Rp 250 Miliar di Area GBK)
Untuk mencapai target tersebut, Tumiyana telah menyiapkan strategi yang terintegrasi. Dia mengatakan, bisnis WIKA pada sektor infrastruktur dan bangunan yang telah ada akan mendukung pertumbuhan pada sektor energi & industrial plant, industri, serta properti.
“Dengan demikian, kontrak baru akan datang dari proyek-proyek investasi kami. Selain itu, investasi di sektor-sektor tersebut akan menciptakan recurring income dan memperbesar rasio laba WIKA,” kata Tumiyana beberapa waktu yang lalu.