Perang Dagang Amerika-Tiongkok Picu Harga Minyak Mentah Dunia Turun
Harga minyak dunia kembali menurun seiring keraguan terhadap pembicaraan tarif dagang Amerika Serikat dan Tiongkok. Kekhawatiran akan gagalnya perundingan dua kekuatan ekonomi besar itu diproyeksi mempengaruhi pertumbuhan global.
Namun penurunan harga minyak bisa tertahan di kisaran satu persen pada Selasa (7/5) sore. Hal ini seiring adanya pengetatan pasokan minyak Iran dan Venezuela akibat kebijakan sanksi Amerika.
Dikutip dari Reuters Selasa (7/5) pukul 19.00 WIB, harga minyak Brent turun 1,1 % menjadi US$ 70,43 per barel. Adapun minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 0,9 % menjadi US$ 61,68 per barel.
Presiden Amerika Donald Trump pada Minggu (5/5) mengatakan akan meningkatkan tarif dagang sebesar 10-25 % terhadap barang dagang Cina yang nilainya mencapai US$ 200 miliar mulai Jumat pekan ini. Pernyataan tersebut sukses melemahkan pasar saham Asia dan Amerika. "Juga membawa harga minyak di bawah tekanan," kata Abhishek Kumar, Kepala Analisis Interfax Energy di Lonton.
(Baca: Harga Minyak Indonesia Terus Naik, Pada April 2019 Sentuh US$ 68,31)
Dari sisi pasokan, pasar minyak masih cukup tegang dengan pengetatan sanksi Amerika terhadap ekspor minyak Iran. Sanksi tersebut telah berdampak pada ekspor minyak Iran dalam setahun terakhir menjadi kurang dari satu juta barel per hari (bph).
Pengiriman ekspor minyak Iran kepada konsumen pun diproyeksi berkurang hingga 500.000 bph pada Mei sejak pengetatan sanksi ini. Washington juga telah meningkatkan sanksi terhadap ekspor minyak Venezuela, yang merupakan anggota pendiri dari Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).