Bappenas: Rencana Pemindahan Ibu Kota Telah Masuk RPJMN 2020-2024

Rizky Alika
9 Mei 2019, 13:06
rencana pemindahan ibu kota
SEKRETARIAT KABINET
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi yang diusulkan menjadi calon ibu kota baru di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan rencana pemindahan ibu kota telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Hal ini ia sampaikan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019.

"Masalah pemdinahan ibu kota sudah masuk RPJMN 2020-2024," kata dia di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (9/5).

Bambang menjelaskan rencana pemindahan ibu kota akan dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun yang bersangkutan dalam RPJMN lima tahun ke depan. Adapun saat ini, pemerintah belum menentukan tahun pelaksanaan rencana pemindahan ibu kota kota tersebut.

Sebelumnya, Bappenas memperkirakan, butuh dana Rp 323 triliun hingga Rp 466 triliun untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta.

Anggaran terkait rencana pemindahan ibu kota ini mencakup pembangunan infrastruktur pemerintahan, kegiatan ekonomi, transportasi, permukiman, serta ruang terbuka hijau.

Bambang memaparkan, Bappenas telah menyiapkan dua opsi pemindahan penduduk dalam rencana pemindahan ibu kota ini.

Pertama, memindahkan 1,5 juta penduduk, yang merupakan golongan Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota parlemen, Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Yudisial (KY), serta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI)..

"Seluruh penduduk itu akan ikut pindah ke ibu kota baru menggunakan estimasi data 2017. Asumsi, setidaknya satu keluarga mencakup empat orang." kata Bambang.

Bila opsi ini yang dipilih pemerintah, maka biaya yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 466 triliun atau sekitar US$ 33 miliar. Sementara lahan yang dibutuhkan mencapai 40.000 hektare (Ha).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...