Kementerian BUMN Masih Seleksi Pengganti Dirut PLN Sofyan Basir
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih melakukan pemilihan direktur utama PLN yang baru. Direktur utama sebelumnya, Sofyan Basir, telah mundur setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus suap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau 1.
Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro menyatakan proses pemilihannya berlangsung selektif. "Masih proses, PLN itu perusahaan besar, saat ini asetnya paling besar, perlu hati-hati untuk memilih orang," kata Imam di Jakarta, Senin (10/6).
Dia mengungkapkan Kementerian BUMN akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), tetapi harus memiliki kualifikasi yang tepat. Saat ini, proses seleksi masih berlangsung dengan calon dari internal PLN serta eksternal.
Imam menjelaskan proses seleksi yang tepat harus memenuhi syarat assesment center, uji kelayakan dan kepatutan, serta tes secara independen. "Calon ada internal, ada juga dari eksternal," ujarnya. Kementerian BUMN juga menimbang posisi itu dari jajaran direksi internal.
(Baca: Djoko Abumanan, Pejabat Karier PLN yang Mengisi Kursi Sofyan Basir)
Ia mengungkapkan jajaran direksi PLN memiliki kapabilitas untuk menjadi orang nomor satu di perusahaan. "Kuat semua, tinggal cari leadership paling bagus, tinggal ditimbang," katanya lagi.
Saat ini, Djoko Raharjo Abumanan diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PLN mulai 29 Mei 2019. Djoko menggantikan Muhammad Ali yang sempat menjabat Plt Dirut selama 30 hari. Ali adalah Direktur Human Capital Manajemen.
Ali menjelaskan, Djoko memegang jabatan itu sambil merangkap jabatan lainnya. "Djoko Abumanan ditunjuk menjadi Plt Dirut PLN, merangkap Direktur Pengadaan Strategis Dua," kata dia setelah menghadiri RUPS di Kementerian BUMN, Jakarta, pada 29 Mei lalu.
Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo Abdullah menjelaskan, masa tugas Ali sebagai Plt berakhir pada 23 Mei lalu. Setelah itu, posisi Dirut dijabat pelaksana harian (Plh) yaitu Amir Rosidin dan Syofvi Felienty Roekman. Amir merupakan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah, sedangkan Syofvi Direktur Perencanaan Korporat.
(Baca: Mereka yang Terancam Pusaran Kasus Korupsi PLTU Riau)
Seiring pengangkatan Djoko sebagai Plt Dirut sekaligus Direktur Pengadaan Strategis Dua, RUPS memutuskan pergeseran jabatan direktur. Supangkat Iwan Santoso yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis Dua diangkat menjadi Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Nusa Tenggara.
Selain itu, RUPS memutuskan untuk menambah satu direktur yaitu Sripeni Inten Cahyani. Sripeni yang sebelumnya menjabat Direktur Utama Indonesia Power diangkat sebagai Direktur Pengadaan Strategis Satu. Adapun jabatan Direktur Pengadaan Strategis Satu sebelumnya dirangkap Sofyan Basir.