Sektor Migas Defisit, Kapasitas Pengolahan Energi Perlu Ditingkatkan

Agatha Olivia Victoria
25 Juni 2019, 07:27
defisit neraca perdagangan migas, bps, impor migas
Katadata | Dok.
Ilustrasi, kilang. Badan Pusat Statistik mencatat ekspor migas Januari hingga Mei 2019 mencapai US$ 5,34 miliar, sedangkan nilai impor migas mencapai angka US$ 9,08 miliar. Defisit neraca perdagangan sektor migas pun mencapai US$ 3,74 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca perdagangan Indonesia Mei 2019 surplus US$ 210 juta. Sektor nonmigas mengalami surplus sebesar US$ 1,19 miliar, namun sektor migas justru mengalami defisit sebesar US$ 980 juta.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan mengatakan, pemerintah perlu meningkatkan kapasitas pengolahan migas di dalam negeri. Peningkatan kapasitas pengolahan migas penting dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas produk ekspor sehingga dapat meningkatkan potensi pendapatan.

Dia mencontohkan, Indonesia masih mengandalkan pasokan liquid petroleum gas (LPG) untuk ekspor. Padahal permintaan global untuk komoditas ini tidak terlalu signifikan. Kebijakan struktural untuk menanggapi situasi ini perlu dipersiapkan agar Indonesia tidak terlampau reaktif dengan gejolak perekonomian global.

Dalam catatan BPS, ekspor migas Januari hingga Mei 2019 mencapai US$ 5,34 miliar, sedangkan nilai impor migas mencapai angka US$ 9,08 miliar. Defisit neraca perdagangan sektor migas pun mencapai US$ 3,74 miliar.

Pingkan memproyeksi neraca dagang sektor migas Indonesia akan terus defisit karena nilai impor migas yang terus meningkat dan komoditas ekspor yang belum memiliki nilai tambah. "Terkait tingginya nilai impor migas, Indonesia masih banyak mengekspor minyak mentah dan akhirnya harus kembali mengimpor komoditas yang sama," ucap Pingkan dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (24/6).

(Baca: Kendati Neraca Dagang Surplus, Pelemahan Ekspor Masih Membayangi)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...