Gencatan Senjata Perang Dagang, IHSG Bergerak di Zona Hijau

Image title
1 Juli 2019, 12:01
Sejumlah balon menghiasi layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/6/2019). IHSG dalam lima pekan terakhir tercatat naik sekitar 9 persen, mengungguli indeks saham lainnya di Asia sekaligus indeks saham acuan kaw
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Sejumlah balon menghiasi layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/6/2019). IHSG dalam lima pekan terakhir tercatat naik sekitar 9 persen, mengungguli indeks saham lainnya di Asia sekaligus indeks saham acuan kawasan (indeks MSCI Asia-Pasifik) sebesar lebih dari 5 poin persentase, dipengaruhi oleh kepercayaan pasar atas terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo untuk masa jabatan kedua dan penaikan peringkat utang Indonesia oleh Standard & Poor's.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (1/7) dibuka menguat 22,5 poin atau 0,35% ke level 6381,1. Meski sedikit turun hingga pukul 10.18 WIB, laju IHSG masih berada di zona hijau dengan penguatan 0,29% menjadi di kisaran 6.377,1.

Penguatan IHSG tersebut sejalan dengan yang terjadi di bursa Asia, dimana mayoritas indeks saham berada di zona hijau. Laju indeks di Asia seperti Nikkei 225 Index menguat 1,80%, Shanghai Composite Index menguat 2,18%, Strait Times Index juga berada di zona hijau dengan menguat 2,18%.

Menguatnya pasar bursa di beberapa negara di Asia ini, tidak lepas dari kesepakatan Amerika Serikat dengan Tiongkok mengenai gencatan senjata perang dagang di sela pertemuan KTT G20 kemarin.

(Baca: Investor Respons Positif Putusan MK, IHSG Sepekan Naik 0,68%)

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan menunda pengenaan tarif tambahan senilai US$ 300 miliar dengan fokus selanjutnya melanjutkan negosiasi menjadi kabar baik bagi pasar. 

Tidak hanya itu, berita baik untuk Huawei Technologies Co. berupa penundaan Huawei ke dalam daftar hitam sehingga perusahaan tersebut masih tetap akan bekerja sama dengan perusahaan di Amerika. Atas dasar hasil ini, Trump mengatakan bahwa pertemuannya dengan Xi berjalan lebih baik dari yang diharapkan sebelumnya.

Di sisi lain, pihak Tiongkok juga berjanji untuk membeli sejumlah produk pertanian Amerika dalam jumlah besar, dan mengimpor lebih banyak barang Amerika sebagai bagian dari gencatan senjata. Meskipun hal ini tak mengubah tarif impor yang dikenakan kepada Tiongkok. 

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...