Bank Dunia Pangkas Proyek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 5,1%
Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 dari 5,2% menjadi 5,1%. Penurunan ini dipicu oleh gejolak ekonomi global yang menyebabkan pertumbuhan pun ikut tersendat.
Selama kuartal pertama 2019, Bank Dunia melihat, terjadi peralihan pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan investasi menurun dari tingkat tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sebaliknya, konsumsi masyarakat dan pemerintah meningkat. Hal ini berdampak positif dalam mengurangi tekanan pada defisit neraca berjalan.
Namun, untuk mempercepat pertumbuhan dari tingkat sekarang, menurut Bank Dunia, Indonesia butuh reformasi struktural lebih banyak dan berkesinambungan. “Sambil tetap mempertahankan kebijakan fiskal dan moneter yang kokoh,” ujar Rodrigo A Chavez, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste dalam siaran persnya hari ini, Selasa (2/7).
Konsumsi masyarakat pada 2019 diperkirakan akan terus naik karena inflasi rendah dan pasar tenaga kerja yang kuat. Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil Sander sebelumnya mengatakan, posisi fiskal yang naik saat ini membuka peluang bagi pemerintah untuk meningkatkan investasi pada sejumlah proyek infrastruktur dan rekonstruksi pascabencana.
(Baca: BI: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Akan Tertahan Akibat Perang Dagang)
Pertumbuhan investasi sejak awal tahun, ia akui, memang melambat. Pertumbuhannya tahun ini diperkirakan melemah menjadi 5% dari kuartal keempat 2018 yang mencapai 6%.