Asosiasi Petani Sawit Bangun 3 Pabrik Minyak Goreng Mini Akhir Tahun
Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) akan merilis tiga unit pabrik minyak goreng mini pada triwulan IV 2019. Ketua Umum Apkasindo Gulat Manurung mengatakan, pabrik tersebut memiliki rata-rata kapasitas produksi 500 kilogram per hari pada tahap awal.
"Rencana kami coba dulu skala home industry. Kalau ini memang bisa, paling tidak untuk konsumsi minyak goreng," kata dia di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa (9/7).
Ketiga pabrik tersebut masing-masing berlokasi di Kalimantan Utara; Tanjung Jabung, Jambi; dan Rokan Hilir, Riau. Menurutnya, pabrik mini tersebut dibangun untuk menyerap dan mengangkat harga tandan buah segar (TBS) petani.
(Baca: RI Tingkatkan Penetrasi Produk Minyak Kelapa Sawit ke Mesir)
Ia pun optimistis hasil produksi pabrik tersebut akan diterima di pasar karena permintaannya yang tinggi. Sebagai contoh, kebutuhan minyak goreng di Pekanbaru, Riau mencapai 37 ton per hari. Gulat juga menyatakan siap bersaing dengan produsen dari perusahaan besar.
"Perusahaan besar jual minyak goreng Rp 30 ribu per kilo. Kalau kami jual di bawahnya dengan merek petani, pasti lebih suka," ujarnya.
(Baca: Harga Sawit Fluktuatif, Pemerintah Tunda Pungutan Ekspor )
Pada tahun depan, Gulat menargetkan produksi minyak goreng dari pabrik mini meningkat mencapai 5 ton per hari. Selain itu, pabrik juga akan terus dikembangkan di area perkebunan yang belum memiliki pabrik kelapa sawit seperti Kalimantan Barat, Kalmantan Tengah, Papua Barat, dan Sulawesi Selatan.
Dia menyebut, modal pabrik dapat berasal dari perbankan, Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDP) serta iuran yakni mencapai Rp 3 miliar. "Jadi kita bisa bangun pabrik minyak goreng yang dikelola koperasi atau Apkasindo," katanya.
