Kabar Dapat 30% Hak Kelola Blok Corridor, Pertamina: Tunggu Pemerintah
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum memutuskan hak kelola Blok Corridor pasca 2023. Namun, Anggota Komisi VI Rieke Diah Pitaloka menyebut, pemerintah akan memberikan hak partisipasi (participating interest/PI) Blok Corridor sebesar 30% kepada Pertamina.
Saat ini, Pertamina hanya memegang hak partisipasi sebesar 10% di Blok Corridor. Namun penambahan hak partisipasi yang akan didapat Pertamina tersebut bisa saja terlalu kecil.
"Saya mendapatkan info bahwa Kementerian ESDM memberi jatah Pertamina di Blok Corridor sebesar 30%. Berdasarkan apa? Ini saya dapat datanya, sama tidak? Kekurangan tidak itu?" ujar Rieke saat Rapat Dengar Pendapat Bersama Komisi VI DPR, Kamis (18/7).
Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Mansury pun menjelaskan, pemerintah masih memproses keputusan terkait hak kelola di Blok Corridor pasca 2023. Pertamina pun terus menunggu keputusan pemerintah.
"Saya rasa kami perlu tunggu proses keputusan," kata Pahala saat ditemui di sela sela Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR.
(Baca: Menanti Keputusan Jonan Terhadap Pengelolaan Blok Corridor)
Saat ini ConocoPhilips tercatat sebagai kontraktor Blok Corridor dengan hak partisipasi sebesar 54% setelah mengakuisisi Gild Resources pada 2012. Sisa hak partisipasi dipegang oleh Pertamina sebesar 10 % dan Repsol Energy 36%.
Sejauh ini, ConocoPhillips bersama Repsol sudah mengajukan proposal perpanjangan kontrak di Blok Corridor. ConocoPhillips dan Repsol bersaing dengan Pertamina yang juga mengajukan proposal pengelolaan Blok Corridor pasca 2023.
Menteri ESDM Ignasius Jonan pun sudah bertemu dengan CEO ConocoPhillips Ryan Lance di Houston, Amerika Serikat pada 22 Mei lalu. Pertemuan tersebut membahas kelanjutan pengelolaan Blok Corridor.
Blok Corridor menjadi perebutan karena menjadi kontributor produksi gas ketiga terbesar di Indonesia. Produksi gas Blok Corridor menyumbang hingga 17 % dari total produksi gas nasional. Pengelolaan blok migas ini juga sangat strategis karena akan terintegrasi dengan Blok Rokan dan Kilang Dumai di Riau.
(Baca: Pemerintah Prioritaskan ConocoPhillips Kelola Blok Corridor Lagi)