Cara Pos Indonesia Keluar dari Masalah Keuangan

Image title
26 Juli 2019, 14:33
pos indonesia, pt pos bangkrut, kinerja pos indonesia
KATADATA
PT Pos Indonesia (Persero) akan melakukan transformasi bisnis agar mampu bertahan di tengah disrupsi kinerja keuangannya.

PT Pos Indonesia (Persero) akan melakukan transformasi bisnis agar mampu bertahan di tengah masalah keuangan. Perusahaan pelat merah ini berencana mengubah model bisnis tiga anak usahanya yang diharapkan mampu menopang induknya.

Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono mengatakan, Pos Indonesia memang mendorong entitas anaknya untuk tumbuh lebih cepat. "Induknya sendiri harus tetap sustain, dalam arti harus memikirkan hal-hal yang lebih strategis untuk membangun perusahaan," kata Gilarsi di kantornya, Jakarta, Rabu (24/7).

Advertisement

PT Pos Properti, rencananya, akan menyewakan properti-properti milik induk usaha. Awalnya, perusahaan akan memugar bangunan-bangunan yang tersebar di 28 lokasi di Indonesia seperti di Bandung, Surabaya, dan Medan, termasuk kantor mereka di Jakarta yang ada di Lapangan Banteng. Salah satu kriteria pemilihan aset yang akan dimaksimalkan pemanfaatannya yaitu memiliki luas di atas 6.000 meter persegi.

Nantinya, aset-aset tersebut disewakan untuk keperluan komersial seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, maupun hotel. "Pada akhirnya, itu yang menghasilkan uang," kata Gilarsi. Targetnya, mereka mulai melakukan pembangunan di awal tahun ini dengan menggandeng perusahaan kontruksi pelat merah lainnya.

Gilarsi belum bisa memperkirakan pendapatan yang didapat dari bisnis Pos Properti ini. Sebagai gambaran, tahun lalu, bisnis properti sendiri menyumbang 7,30% dari total pendapatan perusahaan yang senilai Rp 4,87 triliun. Artinya, dari bisnis properti memberikan kontribusi pendapatan senilai Rp 65 miliar.

Catatan Katadata.co.id, Direktur Keuangan Pos Indonesia Eddi Santosa pernah menjelaskan, lokasi kantor Pos Indonesia Lapangan Banteng ini ditaksir memiliki nilai sekitar Rp 2,5 triliun dan secara lokasi sangat strategis karena merupakan kawasan ring satu. Namun, lokasi ini tidak boleh disewakan kepada pihak swasta atau pusat perbelanjaan. Lokasi tersebut hanya bisa digunakan untuk keperluan kantor pemerintahan.

(Baca: Diterpa Isu Bangkrut, PT Pos Coba Bertahan dengan Digitalisasi Bisnis)

Anak usaha lainnya yang akan  berubah bisnisnya, yaitu PT Bhakti Wasantara Net (BWN) yang menyediakan layanan transaksi keuangan. BWN bakal melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi finansial (fintech) pinjaman digital (P2P Lending), maupun perbankan untuk memberikan scoring kepada perusahaan yang bekerja sama dengan mereka. "Kami berikan rekomendasi kredit scoring. Sehingga kami mainnya di big data," kata Gilarsi.

Tahun lalu tercatat bisnis jasa keuangan memiliki pendapatan bersih mencapai Rp 896,6 miliar, padahal beban pokoknya senilai Rp 52,97 miliar. Sehingga terdapat margin sebesar Rp 843,7 miliar dari bisnis ini. Gilarsi mengatakan, jasa keuangan memang miliki margin yang besar karena beban biayanya sudah relatif dibayarkan semua.

Hal ini berbeda bisnis kurir, beban biayanya relatif lebih besar, seperti biaya transportasi, termasuk bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi. "Jadi, marginnya jauh lebih tipis," kata Gilarsi.

Sementara, anak usahanya yang lain yaitu PT Pos Logistics juga tengah melakukan tranformasi. Namun, ia tidak mau menjelaskan secara detail mengenai tranformasi di anak usahanya yang satu ini. "Strateginya tidak boleh dong (diberitahu). It's my secret," kata Gilarsi.

Gilarsi menargetkan Pos Logistik mampu menopang pendapatan Pos Indenesia dalam beberapa tahun ke depan. Dalam tiga hingga lima tahun ke depan, dia menargetkan Pos Logistik akan menyumbang pendapatan hingga Rp 10 triliun. Tahun lalu, pendapatan bersih dari bisnis ini hanya Rp 1,25 triliun, turun 3,23% dibandingkan 2017 yang sebesar Rp 1,29 triliun.

(Baca: Pos Indonesia Bantah Bangkrut, Targetkan Laba Tumbuh 39% Tahun Ini)

Pos Indonesia
Pos Indonesia (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Berharap Perubahan Model Bisnis Pos Indonesia

Pemegang saham Pos Indonesia, Kementerian BUMN melalui Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Fajar Harry Sampurno mengatakan, tengah membuat peta jalan (roadmap) tranformasi perusahaan sebagai upaya agar model bisnisnya bisa mengikuti perkembangan zaman.

"PT Pos itu yang penting ubah bisnis modelnya. Selama ini surat, dia harus berubah jadi paket. Kemudian dia harus ubah bisnis model keseluruhan," kata Fajar saat ditemui di Jakarta, Rabu lalu. Adapun modal yang diperlukan untuk melakukan perombakan itu bisa berasal dari uang negara atau melalui pinjaman.

Dikutip dari Antara, Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan Pos Indonesia Ihwan Sutardiyanta mengatakan, perusahaan akan mengubah bisnis logistik dengan mengikuti kondisi industri saat ini. "Misalnya, kurir dan logistik yang sedang tumbuh seiring perkembangan e-commerce. Maka kami siapkan pick-up service, pelacakannya bagus, dan content delivery harus oke," kata Ihwan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement