Menanti Komitmen Eksplorasi Pasca Lelang Migas

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
2 Agustus 2019, 10:43
Eksplorasi migas
Katadata

Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah memulai proses lelang reguler Wilayah Kerja (WK) migas konvensional tahap tiga 2019, sejak Senin, 22 Juli 2019. Proses ini melengkapi sejumlah lelang WK yang sebelumnya telah dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan investasi hulu migas nasional.  

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, optimistis investasi hulu migas akan terus meningkat. Menurut dia, hingga 2027, setidaknya ada 42 proyek utama migas yang akan dilaksanakan dengan total investasi mencapai USD 43,3 miliar dan total produksi dar 1,1 juta BOE. Jumlah itu mencakup minyak bumi sebesar 92,1 ribu barel serta oil dan gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari. 

“Empat di antaranya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) hulu migas yang menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yang semakin meningkat,” kata Dwi di Jakarta, 1 Agustus 2019.

Dwi menjelaskan, sampai 30 Juni 2019 ada 13 persetujuan rencana pengembangan lapangan (POD)  dan memberikan potensi tambahan cadangan migas sebesar 132 juta setara barel minyak (MMboe). Jumlah tersebut secara akumulasi menghasilkan rasio penggantian cadangan (reserve replacement ratio/RRR) sebesar 23,85 persen dari target APBN 2019 sebesar 100 persen. 

Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Satuan kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Wisnu Prabawa Taher, mengatakan pihaknya telah menentukan 10 wilayah prospektif. Ke-10 wilayah potensial itu, antara lain di Sumatera Utara (Mesozoic Play), Sumatera Tengah (Basin Center), Sumatera Selatan (Fractured Basement Play), Offshore Tarakan, NE Java-Makassar Strait, Kutai Offshore, Buton Offshore, Northern Papua (Plio-Pleistocene & Miocene Sandtone Play), Bird Body Papua (Jurassic Sandstone Play), dan Warim Papua.

 “10 wilayah ini disusun tidak berdasarkan urutan yang paling bagus mana, semua punya potensi dan SKK Migas sudah mengidentifikasi waktu yang dibutuhkan yang paling baik, terkait final investment decision (FID) untuk melakukan pengeboran eksplorasi,” kata Wisnu.

Saat ini SKK Migas mengevaluasi hasil pengeboran sumur dan mengevaluasi skenario pengembangan lapangan 10 wilayah migas prospektif tersebut. Wisnu menambahkan, tahapan selanjutnya ditentukan dari hasil evaluasi tersebut.

Senior Geologist Mubadala Petroleum, Nadia Nirsal, secara terpisah mengatakan, perusahaannya saat ini sedang menyiapkan program kerja eksplorasi setelah mendapatkan kontrak Blok Andaman I pada 2018. 

“Program yang Mubadala ajukan secara keseluruhan untuk Andaman I baru dikerjakan tahun ini. Kalau untuk Blok South Andaman, baru tahun ini diberikan pengelolaannya kepada kami, sehingga progresnya baru proses pengadaan awal,” Nadia menjelaskan.

Meski demikia,n sudah ada contoh WK Eksplorasi yang telah sukses dan akan dikembangkan, yaitu Blok Sakakemang di Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan keterangan resmi Repsol, perusahaan telah menemukan cadangan gas bumi sekurang-kurangnya 2 TFC (trillion feet cubic) pada Februari 2019.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...