AS Perpanjang Masa Penangguhan Hukuman Huawei
Amerika Serikat (AS) akan memperpanjang masa penangguhan hukuman selama 90 hari kepada Huawei. Hal tersebut memungkinkan perusahaan teknologi raksasa Tiongkok itu untuk membeli komponen dari perusahaan AS guna melayani konsumennya saat ini.
Namun, di sisi lain, Departemen Perdagangan AS juga memasukkan 40 produk terafiliasi Huawai ke dalam daftar hitam.
Keputusan perpanjangan tersebut dibuat pada Kamis dan pertama kali dilaporkan Reuters pada Jumat yang diumumkan oleh Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross, meskipun Presiden Donald Trump menyarankan tak ada penangguhan hukuman seperti yang diberikan.
Saham pembuat chip AS yang menjual produknya ke Huawei naik, termasuk Qualcom, Intel, dan Micron Technology.
Departemen Perdagangan AS dalam sebuah pernyataan menyebut perpanjangan 90 hari dimaksudkan untuk memberi konsumen di seluruh Amerika waktu yang diperlukan untuk beralih dari peralatan yang diproduksi Huawei. Departemen Perdagangan juga meningatkan ancaman keamanan nasional dan kebijakan luar negeri dari penggunaan produk buatan perusahaan asal Tiongkok tersebut.
(Baca: Tepis Resesi, Trump Tegaskan Perang Dagang Tak Ganggu Ekonomi AS)
"Ketika kami terus mendesak konsumen untuk beralih dari produk Huawei, kami menyadari bahwa lebih banyak waktu diperlukan untuk mencegah gangguan," kata Ross, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/8).
Huawei mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perpanjangan sementara tidak mengubah fakta bahwa Huawei telah diperlakukan tidak adil. Keputusan tersebut, menurut perusahaan tersebut, tidak akan berdampak besar pada bisnis Huawei.
Trump sebelumnya mengindikasikan pada akhir pekan bahwa tidak akan ada perpanjangan, mengatakan apa yang akan terjadi menjadi "kebalikan" dari apa yang dilaporkan pada hari Jumat. "Kami sebenarnya terbuka untuk tidak melakukan bisnis dengan mereka," kata Trump pada hari Minggu.
Pemerintah AS membuat daftar hitam Huawei pada bulan Mei, menuduh perusahaan Tiongkok terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan keamanan nasional AS atau kepentingan kebijakan luar negeri.
(Baca: Trump Tak Ingin AS Berbisnis dengan Huawei)
Tak lama setelah memasukkan Huawei dalam daftar Hitam, Departemen Perdagangan AS mengizinkan Huawei untuk membeli beberapa barang buatan AS dalam suatu langkah yang dirancang untuk meminimalkan gangguan bagi para konsumen mereka, termasuk perusahaan telekomunikasi AS yang menggunakan peralatan Huawei di jaringan mereka.
Namun, pada saat yang sama, ia mengaku menambahkan 46 produk terafiliasi Huawei ke dalam daftar hitam mereka. Daftar ini termasuk afiliasi Huawei di Argentina, Australia, Belarus, China, Kosta Rika, Prancis, India, Italia, Meksiko, dan banyak negara lainnya.
Huawei mengatakan pihaknya menentang keputusan yang dilakukan 46 afiliasi ke daftar entitas.
"Jelas bahwa keputusan yang dibuat pada waktu khusus ini bermotivasi politik dan tidak ada hubungannya dengan keamanan nasional," bantah Huawei.