Banyak Keunggulan, Kalimantan Timur Jadi Opsi Ideal Ibu Kota Baru
Kalimantan Timur dinilai menjadi pilihan ibu kota baru yang paling tepat di antara provinsi lain di Kalimantan. Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng mengatakan, Kalimantan Timur memliki berbagai keunggulan.
"Kalimantan Timur itu punya keunggulan dalam banyak hal secara ekologis, yaitu bukan daerah rawan bencana," kata dia dalam diskusi Polemik: Gundah Ibu Kota Dipindah, Jakarta, Sabtu (24/8).
Selain itu, Kalimantan Timur dinilai memiliki masyarakat yang multietnis. Beberapa contoh, daerah Balikpapan memiliki banyak ekspatriat, penduduk asal Makassar, Flores, dan wilayah timur lainnya. Hal ini mencerminkan penduduk di wilayah tersebut sudah terbiasa hidup multikultur.
(Baca: Pemindahan Ibu Kota Diminta Tidak Dilakukan Secara Senyap)
Bila ibu kota baru ditempatkan di Kutai Kertanegara, lokasi tersebut dinilai strategis lantaran berada dekat dengan Bandara Sepinggan dan Samarinda. Transportasi di wilayah tersebut dinilai mudah.
Selain itu, Kalimantan Timur dinilai memiliki transportasi antar kota yang lebih memadai dibandingkan Kalimantan Tengah yang dinilai masih jauh dari standar kota mandiri.
Kemudian, Kalimantan Timur lebih dekat dengan Pulau Sulawesi. Robert menyebut, Makassar merupakan hub secara ekonomi dan politik untuk menjangkau Indonesia timur. Oleh karena itu, ibu kota baru lebih baik dekat dengan Sulawesi. "Jadi Kalimantan Timur sudah pas," ujarnya.
Founder Bhineka Insitute Arya Sinulingga mengatakan, ibu kota baru sebaiknya yang mudah dicapai oleh transportasi darat, laut, dan udara. "Arahnya yang ke pesisir. Posisi ini berhubungan dengan barang dan keamanan untuk pertahanan," ujar dia.
(Baca: Menteri Sofyan Koreksi soal Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur)
Selain itu, ia menilai masyarakat Jawa dapat lebih mudah pindah ke Kalimantan Timur lantaran ada di tepian Laut Jawa. Dengan perpindahan penduduk, warga juga dapat merasakan pengembangan ekonomi. Terlebih lagi, jumlah penduduk di Kalimantan masih kurang. Sebaliknya, "Jawa akan lebih lega," ujarnya.