Orderan Turun Akibat Tarif Naik, Gojek Pacu Layanan Non-Ojek Online

Cindy Mutia Annur
3 September 2019, 20:13
tarif ojek online, order turun, go-jek, grab
ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Sejumlah pengemudi ojek daring (online) menunggu penumpang di depan Stasiun Pondok Cina, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019).

Perusahaan layanan on demand Go-jek menanggapi mitra pengemudinya yang mengeluhkan turunnya orderan sejak penerapan tarif baru berlaku pada Mei lalu di DKI Jakarta. Mitra Go-Jek tak hanya mengeluh soal tarif baru, tetapi juga persaingan promo yang diberikan oleh aplikator pesaing.

"Tren permintaan order layanan Go-Ride secara nasional, termasuk di Jakarta, sifatnya dinamis. Yang pasti ragam inovasi layanan akan kami lakukan untuk memastikan kesejahteraan mitra secara jangka panjang," ujar Senior Manager Corporate Affairs Go-Jek Alvita Chen kepada Katadata.co.id, Selasa (3/9).

Alvita melanjutkan, diferensiasi layanan tersebut memang bertujuan menjadikan Go-Jek sebagai super-app yang dapat diandalkan masyarakat untuk berbagai kebutuhan. Sehingga mitra pengemudi Go-Jek tidak hanya melayani layanan Go-Ride tapi juga layanan non-transport seperti Go-Food, Go-Send, dan Go-Mart.

Bahkan yang terbaru Go-Jek juga merambah bisnis kebugaran melalui layanan Go-Fitness. Kendati demikian, Alvita enggan memerinci secara detail bagaimana kinerja orderan layanan Go-Jek setelah tarif ojek online naik khususnya di DKI Jakarta sejak Mei lalu.

(Baca: Rambah Bisnis Kebugaran, Ini Alasan Gojek Luncurkan GoFitness)

Namun sebelumnya, Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan bahwa selama pemantauan tiga hari setelah tarif ojek online naik pada Mei 2019 perusahaan melihat adanya penurunan permintaan layanan Go-Ride yang cukup signifikan. "Sehingga berdampak pada penghasilan mitra pengemudi kami,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (7/5).

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa perusahaannya berkomitmen mematuhi peraturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Di satu sisi, Gojek berupaya meningkatkan permintaan layanan. Salah satu caranya dengan memberikan penawaran khusus seperti diskon tarif.

Nila mengatakan, program penawaran khusus seperti ini hanya bersifat sementara. “Subsidi berlebihan untuk promosi (diskon tarif) memberikan kesan harga murah. Namun hal ini semu karena promosi tidak dapat berlaku permanen,” kata dia.

(Baca: Pengemudi Ojek Online Sebut Tarif hingga Promo Penyebab Order Turun)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...