Delegasi Tiongkok Batal Kunjungan ke AS, Bursa Saham Global Merah

Agustiyanti
21 September 2019, 08:50
bursa saham
Agung Samosir|KATADATA
Ilustrasi. Indeks ekuitas dunia MSCI, yang melacak saham di 47 negara turun 0,23%.

Indeks pasar saham global melemah pada Jumat (20/9), setelah pejabat Tiongok membatalkan rencana untuk mengunjungi wilayah-wilayah pertanian Amerika Serikat (AS) pada minggu depan. Batalnya perjalanan tersebut melemahkan optimisme pembicaraan perdagangan antara AS dan Tiongkok.

Kekhawatiran baru atas perang dagang yang sedang berlangsung antara Washington dan Beijing mendorong imbal hasil Treasury AS lebih rendah dan dolar AS turun terhadap yen Jepang.

Dikutip dari Reuters, indeks saham global memulai perdagangan di zona hijau karena langkah-langkah stimulus oleh mayoritas bank sentral meredakan kekhawatiran tentang pertumbuhan. Namun, optimisme memudar menyusul laporan bahwa para pejabat Tiongkok membatalkan kunjungan mereka ke AS.

Pembatalan dilakukan ketika pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok diadakan di Washington dan Presiden AS Donald Trump mengatakan ia menginginkan kesepakatan perdagangan yang lengkap, bukan hanya kesepakatan bagi Tiongkok untuk membeli lebih banyak barang pertanian AS.

(Baca: Tiongkok Pangkas Bunga Acuan Pinjaman Tenor Satu Tahun Jadi 4,2%)

Indeks ekuitas dunia MSCI, yang melacak saham di 47 negara turun 0,23%.

Sementara bursa-bursa saham Wall Street yang sempat menguat setelah Tiongkok memangkas suku bunga acuan pinjaman untuk bulan kedua berturut-turut, berbalik arah usai berita tentang kunjungan pertanian yang dibatalkan.

Pasar ekuitas sebagian besar menyambut pergerakan bank sentral dalam beberapa hari terakhir, termasuk penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve A.S.

Selama berbulan-bulan, Wall Street bergerak tak menentu dalam pembicaraan perdagangan, seringkali berdasarkan komentar atau tweet dari Trump, sebuah siklus yang telah biasa dihadapi para investor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...